Supriyanto, "Bupati OKI & Gajah Liar?" -

Koranprabowo.id, KepalaDaerah :

Gajah di Ogan Komering Ilir (OKI), prov. Sumatera Selatan merupakan masalah yang serius bagi masyarakat sekitar, banyak terjadi mereka masuk pemukiman salah satunya diyakini berkurangnya makan dsb sehingga mendorong mereka mencari makan di luar hutan.

Semoga Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) – Muchendi Mahzareki dapat mencarikan solusi atas hal ini, saya mendengar dari warga jika sekitar Januari 2025 lalu ada Gajah yang masuk pemukiman dan merusak tanaman serta jembatan Kecamatan Tulung Selapan, OKI.

Jika ini dibiarkan pastinya mengganggu ketenangan , keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitasnya.

“Dari beberapa sumber disebut , jumlah Gajah liar di OKI lebih dari 30 ekor, kurangnya makanan atau lahan deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian dan perkebunan ini yang kemudian memaksa gajah mencari makanan di luar hutan, sehingga meningkatkan potensi konflik dengan manusia.”, jawab PimRed melalui seluler (17/5)

Juga disebut PimRed jika kewajiban pemerintah setempat membangun serupa kanal atau apapun untuk menghambat mereka masuk pemukiman hal lain adalah termasuk pelatihan mitigasi konflik, penyadartahuan kepada masyarakat, dan penanaman pakan gajah. Khususnya di area Tulung Selapan, Sembilang, dan Penakat disana populasi gajahnya cukup besar, yang menjadi kantong habitat utama di Sumatera Selatan. Juga di Banyuasin, PALI, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Lahat, dan Muaraenim.

Gajah Sumatera merupakan satwa yang terancam punah, dan upaya perlindungan mereka sangat penting untuk menjaga keberlanjutan populasi mereka. Kita juga tidak dapat menyalahkan mereka 1000%, sebagaimana kasus tewasnya seorang nenek berusia 63 tahun tewas diserang kawanan gajah liar di Kabupaten Tanggamus, Lampung Desember 2024 lalu. Tubuh korban hancur. Konon, diawali dengan warga yang mengusir gajah dengan petasan.

(Foto.ist)