Koranprabowo.id, PolitikHukum :
Salam NKRI Harga Mati para relawan dimana saja berada, persiapkan dulu kopimu sebelum membaca ‘tulisan bebas’ ini, biar lebih dalem. Eheheh.
Teman-teman, tidak ada manusia yang sempurna, itu haknya Allah SWT, Tuhan YME. Jika sejak thn.2019 dia tidak terpilih menjadi Wapresnya Jokowi saat itu sebagaimana ‘mimpinya’, itu pun karena ketidak-sempurnaannya. Dialah, Abraham Samad, kelahiran Sulsel tgl. 27 November 1966 .
Karena Jokowi lebih memilih H.Jusup Kalla sebagai Wapresnya, beredar pula saat itu di media Samad bertemu Hasto dan mengatakan jika dia sudah melakukan penyadapan. Abraham Samad mengungkapkan bahwa yang menggagalkan dirinya menjadi Capres Jokowi adalah Kepala BIN ke-16 thn.2016-2024, Jenderal Pol. Budi Gunawan. Yang kini menjabat Menkpolkam RI thn.2024-2029.

Pada 17 Februari 2015, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menetapkan Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen. Kasus pemalsuan dokumen berupa KTP, paspor, dan kartu keluarga tersebut mulai mencuat pada 29 Januari 2015 setelah Feriyani Lim (FL) dilapor oleh lelaki bernama Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Mabes Polri. Walaupun demikian, Samad Cs menganggap kasus ini hanya pembalasan dendam dari Polri akibat menghambat Budi Gunawan menjadi Kapolri.

Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Samad diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi dari posisi Ketua KPK. Selain dirinya, turut diberhentikan pula Bambang Widjojanto. Posisi dirinya digantikan sementara oleh Taufiequrachman Ruki, mantan Ketua KPK pertama. Selain Taufieq, Indriyanto Seno Adji dan Johan Budi turut ditunjuk Presiden Jokowi menjadi pimpinan sementara KPK
Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi saat itu membenarkan pembatalan penahanan Samad.

Padahal sejak Selasa (28/4/2015), penyidik Polda Sulawesi Selatan Barat sudah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Samad setelah sekitar tujuh jam menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus diatas.
Namun, Abraham dan tim pengacaranya menolak menandatangani berita acara penahanan tersebut, dan terjadi juga komunikasi antara Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan pimpinan KPK lain sehingga Abraham pun keluar dari Polda Sulselbar pada sekitar pukul 00.40 WITA. Bahkan disertai surat penangguhan penahanan dengan jaminan 5 pimpinan KPK saat itu. ‘Ehehehe.
Dan, Buuummmm….. entah siapa yang memulai kemudian beredar pula foto Samad dengan seorang perempuan disebuah kamar mewah , …. yang kemudian diduga dialah Feriyani Lim (28 Thn), kalau pun dibantah Samad. FL sejak lama dikenal publik sebagai ‘sosialita tingkat dewa, banyak saksi yang mengatakan kerap diantar-jemput oleh mobil pejabat berpelat nomor belakang RFS dari apartemennya di Apartemen KCT -SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Apapun, karena Samda terus ‘ngeles’, FL dan kuasa hukumnya (2/5/2015) pun melaporkan Samad dan seorang lainnya bernama Uki dengan tuduhan memalsukan dokumen untuk pembuatan paspor dan KTP FL pada 2007. Peran Uki dan Samad ialah karena FL domisili di Pontianak ingin ke luar negeri dan butuh paspor. Disarankan lah pindah ke Makassar karena akan ada yang bantu, dan yang bantu adalah Uki dan Samad.
Kalau pun simpang siur namun sebagian meyakini FL menggunakan alamat Samad di Makassar guna keperluan pembuatan paspor. Polisi pun memproses kasus itu sebagai pemalsuan dokumen, karena antara Samad dan wanita tersebut tak punya hubungan keluarga dan tak terdaftar di kartu keluarga.


Polisi mengantongi alat bukti surat, seperti dokumen KK yang digunakan FL untuk mengurus paspor, dimana tercantum Abraham sebagai kepala keluarga dan Feriyani sebagai keponakan.Kuasa Hukum Abraham Samad, saat itu, Nursjahbani Katjasoengkana, memastikan kliennya tak mengenal perempuan bernama Feriyani Lim.“Dia (Abraham Samad) tidak kenal dengan Feriyani. Pokoknya Pak Abraham tadi menyatakan tidak kenal dengan namanya Feriyani,”

Ini beda lagi dengan pernyataan (Plt) Sekjen PDIP – Hasto Kristiyanto, saat itu di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR pada 4 Februari 2015. Hasto menegaskan bahwa Abraham pernah beberapa kali melakukan pertemuan dengan petinggi PDIP menjelang Pilpres 2014. Hasto bahkan menyatakan Samad sempat memberikan janji untuk membantu penanganan kasus politisi PDIP Emir Moeis sebagai “barter” pencalonannya sebagai Cawapres Jokowi.
‘Matur suwun, mas Hasto. Eheheh.
‘Untuk Om Samad yang gemar mencaci-maki Jokowi dan ngotot melengserkan Wapres Gibran, mungkin kalimat dibawah ini ada manfaatnya. Sehat Selalu ya om, Samad.

(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


