::BELA’NEGARA::

Ir.Soekarno di saat berkunjung ke Kraton Kasunanan Surakarta di th 1946.

Berlokasi di Sasono Hondrowino, kunjungan beliau dijamu oleh S.I.S.K.Susuhunan Pakubuwono XII & K.G.P.A.A.Mangkunagoro VIII dgn hidangan & pentas tari Srimpi Sangupati.

Setahun sebelumnya, yaitu tepatnya pada 19 Agustus 1945, negara RI mengeluarkan surat pernyataan yg isinya menyatakan bahwa Daerah Surakarta secara resmi telah bersedia bergabung dgn RI & ditandatantangi oleh Ir.Soekarno.

V

Suharnoko Harbani, Kadet Penerbang yang Mengebom Markas Belanda

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, nama Suharnoko Harbani mungkin tak banyak dikenal orang. Namun, di balik ketenangan sosoknya, ia adalah pelaku sejarah yang mencatatkan prestasi besar bagi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Lahir pada 30 Maret 1925, Suharnoko bukan seorang perwira tinggi kala itu, melainkan seorang kadet penerbang yang bahkan belum lulus dari sekolah kedirgantaraan di Maguwo, Yogyakarta. Tapi semangat juangnya menempatkannya di garda depan perjuangan bangsa di udara.

Hanya delapan hari setelah agresi tersebut, pada 29 Juli 1947, Suharnoko dan enam kadet lainnya—Mulyono, Dulrachman, Sutardjo Sigit, Sutarjo, Kaput, serta Bambang Saptoadji—menggelar operasi udara pertama AURI. Mereka menyerang markas-markas Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

V

V

Bukan Kandang ayam, ini adalah Penjara yang dibuat Belanda untuk memenjarakan para pejuang di Aceh. Penjara dibangun dengan kualitas penjara-penjara Aceh zaman kesultanan.

V

Laskar Rakyat Jawa Barat Thn.1942

V

Beberapa prajurit Belanda yang akan kabur dengan rakit menyeberangi sungai di Karawang, 12 Maret 1948

V

Potret para pejuang kemerdekaan berpose di depan pasar Gede yang telah terbakar di Kota Solo, 12 November 1949

V

Dengan langkah yang tegap, sekelompok pejuang kemerdekaan Indonesia dengan menenteng senjata berjalan menuju tempat berkumpul saat akan melakukan hijrah dari Tasikmalaya ke Jawa Tengah.

Tasikmalaya, 5 Februari 1948

V

Sosok Antea Putri Turk, cicit buyut dari penulis lagu kebangsaan Wage Rudolf Soepratman atau WR Supratman, belakangan menuai perhatian publik kala menyanyikan lagu pertama sang kakek buyut.

Dalam video yang beredar di media sosial, Antea mengenalkan lagu ‘Indonesia Tjantik’ yang merupakan lagu pertama dari WR Supratman yang diciptakan pada 1924 silam.

“Saya Antea Putri Turk, cicit buyut kakak kandung Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, ingin mengucapkan selamat Hari Musik Nasional yang diperingati setiap 9 Maret,” tutur Antea, dikutip dari cuitan akun X @syahirularif, Rabu (12/3/2025).

Antea pun menjelaskan alasan Hari Musik Nasional diperingati tanggal 9 Maret, yang alasannya sangat berkaitan dengan kakek buyutnya.

“Tanggal 9 Maret dipilih berdasarkan tanggal lahirnya WR Supratman, 9 Maret 1903 di Jatinegara, Batavia,” sambungnya.

Kisah Pilu Cut Nyak Dien – Ratu Aceh – Pahlawan yg Makamnya Ditemukan 50 Thn Setelah Gugur

Cut Nyak Dien menikah pada usia masih belia pada tahun 1862, dengan Teuku Ibrahim Lamnga dan memiliki seorang anak laki-laki. Ketika Perang Aceh meletus pada 1873, Cut Nyak Dien memimpin perang di garis depan melawan pasukan Belanda yang bersejata lebih lengkap.

Cut Nyak Dien dikenal sebagai panglima perang yang tangguh di wilayah VI Mukin. Setelah bertahun-tahun bertempur, pasukan yang dipimpin Cut Nyak Dien makin terdesak. Demi menghindari kejaran pasukan Belanda, keluarga Cut Nyak Dien lalu memutuskan mengungsi ke daerah yang makin terpencil dan terus mengobarkan semangat pertempuran.

Cut Nyak Dhien, merupakan salah satu pahlawan yang berasal dari tanah rencong. Ia dikenal gigih dalam melawan penjajah Belanda, hingga akhirnya ia diasingkan ke luar Aceh. Walaupun berasal dari keluarga bangsawan tidak membuat Cut Nyak Dien memilih hidup nyaman.

Ia adalah sosok yang peka terhadap pederitaan rakyat Aceh akibat penjajahan Belanda. Dan karena itulah ia memutuskan mengangkat senjata. Cut Nyak Dien lahir pada 1848 dan berasal dari keluarga bangsawan yang sangat taat beragama. Ayahnya Teuku Nanta Seutia, seorang ulebalang (panglima perang) VI Mukin.

Ia juga diketahui sebagai keturunan langsung Sultan Aceh—jika dilihat dari garis ayahnya. Tapi dalam pertempuran sengit di kawasan Sela Glee Tarun, Teuku Ibrahim gugur. Kendati suaminya gugur, Cut Nyak Dien bertekad untuk terus melanjutkan perjuangannya melawan kolonial Belanda dengan semangat yang makin berapi-api.

Kebetulan sewaktu menyelenggarakan upacara penguburan Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian menjadi suami sekaligus rekan seperjuangan. Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dien berhasil membangun kekuatan kembali dan mampu menghancurkan markas Belanda di sejumlah tempat.

Namun, berkat taktik liciknya, Belanda kembali mendesak pasukan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar. Di tengah perang yang berkecamuk, pasangan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar mempunyai seorag putri Cut Gambang yang ketika dewasa dinikahkan dengan Teuku Di Buket, putra Teuku Cik Di Tiro yang juga pejuang dan pahlawan Aceh.

Dalam perjalanan hidup mereka, anak dan menantu Cut Nyak Dien itu akhirnya juga gugur di medan perang. Ujian berat kembali dialami Cut Nyak Dien ketika pada 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Tapi semangat tempurnya tetap menyala-nyala dan ia bertekad berjuang sampai titik darah penghabisan.

Sementara itu Belanda yang mengetahui kekuatan pasukan Cut Nyak Dien kian melemah dan hanya bisa menghindar dari hutan-hutan terus melancarkan tekanan. Akibatnya kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dien makin melemah namun ia tetap melanjutkan pertempuran.

Melihat kondisinya seperti itu, panglima perang Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, menawarkan menyerahkan diri ke Belanda. Tapi Cut Nyak Dien justru marah sekali dan menegaskan untuk terus bertempur. Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap oleh pasukan khusus Belanda yag dipimpin oleh Letnan van Vurren.

Seperti biasa setelah ditangkap, dan untuk menghindarkan pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke daerah Sumedang, Jawa Barat. Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan itu lebih banyak mengajar agama.

Ia tetap merahasiakan jati diri yang sebenarnya sampai akhir hayatnya. Cut Nyak Dien wafat pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang. Makam Cut Nyak Dien baru diketahui secara pasti pada 1960 atau sekitar 50 tahun setelah kematiannya. Waktu itu, Pemda Aceh memang sengaja menelusuri kuburannya.

Perjuangan Cut Nyak Dien bahkan membuat seorang penulis dan sejahrawan Belanda, Ny Szekly Lulof kagum dan menggelarinya Ratu Aceh

KNIL Belanda saat terjepit di Sukabumi thn.1942

Truck dan jeep Handalan Prajurit TNI 🇮🇩 Baret Ungu pada tahun 1998. Kendaraan Jeep Taktis dengan performa pengerak 4×4 serta tarikan engine yang tangguh di segala Medan,

Truk buatan negara Germain dengan Ban Ring 20 dan penggerak 4wd, sudah teruji kemampuan di Medan berat basah berlumpur dan terjal. Apalagi tenaga winch nya kuat untuk rescue material.

Foto tempo dulu prajurit Marinir TNI AL 🇮🇩 JKT 1998

Belanda di sekitar Rajamandala dan Cirandjang, sekitar 50 km barat Bandung pada tahun 1930-an.Mereka bersiap-siap untuk kembali ke Bogor karena tidak mampu masuk arah Bandung karena perlawanan TNI & Laskar rakyat yang demikian masif

Koranprabowo.id, BelaNegara :

Teman-teman Relawan Jokowi, Prabowo dan Gibran dimana saja berada.

Suatu negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negara dalam mewujudkan tujuan bernegara dan menjaga kelangsungan hidupnya.

Bela Negara adalah kesadaran dan tindakan warga negara yang diterapkan karena cinta mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk memastikan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Rela berkorban berarti mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan sendiri.  Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti menyadari bahwa kita adalah bagian dari Indonesia.  Kemampuan awal bela negara meliputi bidang mental dan fisik.  Mental yang baik ditunjukkan dengan sikap disiplin, ulet, taat, pantang menyerah, dan percaya diri.  Fisik yang sehat dan memiliki keterampilan jasmani yang mendukung kemampuan bela negara kalau pun bukan prioritas.

Kepemimpinan dan bela negara merupakan dua aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan serta sangat menentukan ketahanan dan kemajuan suatu negara. Karakteristik kepemimpinan dan bela negara juga sangat penting dalam membangun identitas suatu bangsa dan negara.

Seorang pemimpin dengan kemampuan kepemimpinan yang baik disertai pemahaman bela negara yang memadai dapat menciptakan pondasi yang kuat terhadap suatu bangsa. Untuk memiliki karakter Kepemimpinan dan bela negara yang baik diperlukan integritas dalam diri seseorang serta
komitmen yang tinggi supaya senantiasa memiliki sikap kejujuran moral dan konsistensi dalam memimpin. Termasuk harus siap ‘di-awasi’ oleh relawan dan pers.

Kita adalah relawan namun kita juga mempunyai hak dan kewajiban Bela negara dalam aktifitas dan keseharian kita tanpa formal dan un-struktural kepemerintah karena memang kita menempatkan diri di ‘non-mainstream dan dilindungi oleh UUD 1945 Pasal 28 yaitu tentang hak asasi manusia (HAM) dan kewajiban warga negara.

Hak untuk bebas berkumpul dan berserikat untuk mengeluarkan pikiran melalui lisan ataupun tulisan. Hak untuk tumbuh, berkembang dan menjalankan kelangsungan hidup. Hak untuk memperoleh perlindungan dari diskriminasi dan kekerasan

Sederhananya, sebagaimana yang kita lakukan selama ini sejak Pilgub DKI Jakarta 2012, Pilpres 2014, Pilpres 2019 dan Pilpres 2029. Kita juga melakukan ‘Bela negara’ karena kita membela hasil dan produk hukum yang konstitutif dimana mendukung pasangan Gub/Wagub Jokowi-Ahok, Presiden/Wapres Jokowi-JK, Presiden/Wapres Jokowi-KH.Maruf Amin dan Presiden/Wapres Prabowo-Gibran.

BELA NEGARA ITU TOTALITAS,

BELA NEGARA ITU LOYALITAS.

BELA NEGARA ITU

KORANJOKOWI.COM

BELA NEGARA ITU

KORANPRABOWO.ID

‘Sederhana dan nggak ribeut….

‘Itulah kemampuan kita, Aamiin YRA.

(Red-01/Foto.ist)

https://koranprabowo.id

HOME

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

@koranjokowi.com

@koranjokowi

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://koranprabowo.id

error

Anda suka dengan berita ini ?