Koranprabowo.id, DKI Jakarta :
Dari data Kementerian Komunikasi dan Digital RI, hingga akhir tahun 2024 lalu sekitar 4 juta penduduk Indonesia ‘telah’ terlibat judi online. Kelompok usia 30-50 tahun mendominasi, namun risiko akses pada anak-anak tetap tinggi. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga mencatat lonjakan besar transaksi judi online. Bahkan disebut jika nilai transaksinya lebih dari Rp.600 triliun. Sementara pada tahun 2023 sekitar Rp327 triliun.Ada kenaikan hingga 100%. Kacau !
Atas hal ini itu saya dengar Pemprov DKI Jakarta pun menyediakan layanan konsultasi dan dukungan bagi warga yang ingin berhenti atau mencari bantuan terkait masalah judi online. Khususnya melalui Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPA)/Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP).

Melalui PUSPA, warga Jakarta akan dibantu tenaga ahli profesional yang siap memberikan pendampingan dalam mengatasi masalah terkait anak, remaja, lansia, parenting, keluarga, kespro dan kontrasepsi, napza dan HIV/AIDS, gizi anak dan ibu, laktasi, serta keuangan dan kewirausahaan, termasuk soal dampak buruk judi online.
Layanan PUSPA gratis dan tidak memerlukan syarat khusus. Warga bisa berkonsultasi secara online maupun onsite sesuai kesepakatan bersama konselor profesional. Layanan PUSPA dapat diakses dengan menghubungi dan mendatangi langsung kantor Dinas PPAPP, atau melalui website https://puspa.jakarta.go.id
(GusmarA/foto.ist)


