Koranprabowo.id, Parekraf :
Pantai Wisata Hodo /Oi Hodo berlokasi di wilayah perbatasan Kecamatan Kempo-Pekat merupakan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat Dompu, NTB. Sangat strategis untuk di kunjungi oleh para pengunjung juga di kelilingi oleh panorama alam yang indah.
Kelebihan lainnya, mempunyai 2 tempat permandian ; ada air Asin atau Air laut, dan di bibir Pantai Air Asin ini ada yang namanya Air Tawar yaitu mata Air dari Gunung Tambora.
Hari ini (15/4) saya kesana untuk membuktikan hal lain, yaitu pengelolaannya masih minim bahkan ‘tidak serius’ maka jumlah pengunjung pun semakin menurun. Dan benar saja setibanya disana, dari mulai tata letak parkir, kios/umkm , kenyamanannya memang tidak optimal. Hal lain yang tidak kalah ‘menyeramkan’ adalam sampah yang berserakan dimana-mana termasuk saat didalam area.
Saya juga pernah mendengar dari teman bahwa jangan heran jika dipinggir pantai akan menemui kerbau yang berkubang. namun alhamdulillah tidak ada saat itu. Kalau pun ada kiranya perlu dipertimbangkan bagaimana ‘manajemen’ yang terbaik sehingga kerbau-kerbau itu pun menjadi bagian ‘keunikan’ obyek wisata ini , bukan dilepas sekehendak hati untuk berkubang di air tawar disana. Saya juga belum pahama bagaimana nantinya manajemen atas kotoran mereka.
Keberadaan saung/gazebo, toilet, WC umum, dan kamar ganti pun terkesan ‘apa-adanya’. Seorang pengunjung bahkan mengatakan banyak lalat dan toiletnya bau pesing.
“Jika kurang anggaran itu tidak tepat masih bisa kerja-sama dengan pihak lain/swasta. Waktu ke Lombok thn.2018 lalu saya mendengar kemashuran pantai ini, tapi tidak sempat mampir. Jadi bagaimana ingin menarik retribusi dari para pengunjung, atau andil besar bagi PAD sementara hal-hal kecilnya saja terabaikan. Dan jangan salahkan jika pengunjung pun semakin menurun”, jawab PimRed saat diminta tanggapannya.
‘Siap tinggal kenangan?
(Foto.ist)
0
20
20
20
