Koranprabowo.id, Imajiner :
Malam ini (29/5) saya telah hampir 30 menit menanti Paduka Yang Mulia, Presiden Ir.H. Sukarno diteras halaman belakang Istana Cipanas Jawa barat. “Mas Arief diminta tunggu beliau baru saja sholat Isha”, demikian seorang ajudan laki-laki yang baru saya lihat menghampiri , “Siap, maaf Niki kemana ya?”, tanya saya karena biasanya yang sering bertemu adalah Niki-Asprinya Paduka yang mantan Kowad-nya Korea itu.
“Sedang cuti mas, mau urus S2 nya di Korea mungkin Senin sudah kembali kesini”, kemudian ajudan ini pun berlalu. Kangen juga sih kalau nggak bertemu Niki, walau pun ‘nyebelin’ karena dia nggak pernah percaya kalau saya sudah punya istri anak 3 dan satu cucu.ehehe.

Tidak lama Paduka pun muncul , saya berdiri dan menghormatnya, beliau menepuk pundak dan mempersilahkan duduk, tidak lama ajudan tadi pun muncul ditemani seorang wanita cantik membawa cemilan-cepuluh, teh panas tanpa gula dan singkong rebus. Sebelum berlalu Paduka memperkenalkan mereka, “Ini Aditya mantan Special Service Group, pasukan elitenya TNI AD Pakistan pangkatnya setingkat Mayjen di TNI AD, istrinya bernama Paulia perwira dari TNI AL-nya Pakistan atau Pakistan Navy. Mereka memang saya minta temani saya disini seijin Presiden Prabowo dan Presiden Pakistan thn.2008-sampai saat ini, mister Asif Ali Zardari. Lusa mereka akan bertemu Presiden Prabowo dan sorenya dinner dengan Gub.Jabar – Dedi Mulyadi ditemani Menhankam – Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Kamu boleh ikut meliput mereka mau keliling pesisir Jawa barat”, saya manggut-manggut dan mereka pun berlalu.

Kemudian Paduka berceritera bahwa militer Pakistan termasuk ke dalam negara yang memiliki kekuatan militer tertinggi di dunia. Pakistan masuk peringkat 12, Indonesia ke-13, India ke- 4 dari 145 negara dengan kekuatan militer tertinggi.

Setelah itu sambil menyantap cemilan-cepuluh, Paduka berceritera sejak kemarin (28/5) beliau menemani Wapres Gibran ke IKN – Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dari Paduka pula saya mencatat beberapa progress di IKN, yaitu ;
1.Pembangunan Jalan Tol Segmen 5B dengan progres sudah mencapai 70 persen. Tol ini panjangnya sekitar 47 kilometer yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan kota Nusantara , Kalimantan Timur. Yang juga akan menghubungkan Bandar Udara Nusantara ke KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan), IKN dalam waktu 15 menit. Anggarannya sekitar Rp.5,2 triliun, 70% APBD – 30% APBN.
2.Pembangunan Rumah Sakit Abdi Waluyo progres pembangunannya telah mencapai 75,6 persen. Rumah sakit tersebut akan menjadi fasilitas kesehatan modern. Dengan 400 kamar perawatan dengan nilai anggaran Rp.2 triliun.
3.Pembangunan Kantor Kemenko 3 Tower 1 dan Rumah Sakit Hermina telah beroperasi.
4.Pembangunan Masjid Negara progres pembangunannya telah 60 persen, yang dirancang sebagai ikon kerukunan dan inklusivitas di ibu kota baru.

5.Pembangunan Gereja Basilika Nusantara progres pembangunannya 4,63 persen.
6.Pembangunan Istana Wapres dengan progres 42,67 persen, yang meliputi kantor, rumah dinas, pendopo, masjid, dan fasilitas pendukung.
7.Rusun ASN 1 dengan progres 97,09 persen juga dikunjungi dan dijadikan tempat bermalam oleh Wapres sebagai bentuk pengecekan langsung terhadap kesiapan hunian ASN.

“Intinya pembangunan IKN yang selama ini dicemooh tetap berjalan baik dan sesuai skedule, yang utama tidak Jawa-sentris. Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Covid 19 kita bisa lalui dengan baik tanpa belas-kasihan asing, itu orang banyak yang lupa. Bahkan Wilayah Indonesia Timur hampir semua ekonominya mampu diatas 6%, seperti Papua, Maluku dsb.”, Paduka menghentikan bicaranya karena melihat saya sibuk mencatat.
“Kenapa ditulis , hp kamu tidak merekam?”
“Maaf, Hp-nya rusak, Paduka”
Paduka tersenyum kemudian mengeluarkan amplop coklat dari kantonya, “Ini uang 5 juta, besok beli yang baru sisanya kasih istrimu, Rief”, saya tersenyum sambil menerimanya. Kemudian Paduka melanjutkan.

Kata Paduka, selain menghindari Jawa-sentris, Tujuan pembentukan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara maju dengan pemerataan pembangunan dan transformasi ekonomi. IKN juga bertujuan untuk menjadi simbol identitas nasional, memperkuat posisi Indonesia di regional dan global, serta menciptakan kota yang berkelanjutan dan inklusif. Pemilihan lokasi IKN di Kalimantan Timur juga mempertimbangkan aspek ketahanan terhadap bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi.
“Hanya orang bodoh yang berpikir sempit tentang IKN”,
tutup beliau kemudian pamit, saya berdiri dan memberikan salam hormat.
Lumayan bawa pulang Gotiau nih. Eheheh.
(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


