Koranprabowo.id, Politik :
Nama Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno , ijin saya memanggilnya ‘Eyang Try’ setelah lama tidak terdengar, ‘ujug – ujug’ dalam sepekan ini menjadi viral, semua gegara ada nama dan ttd-nya di surat 8 Pernyataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI khususnya pada point ke-8 , yaitu Mengusulkan pergantian Wapres – Gibran Rakabuming raka kita pun ‘paham’ apa sebenarnya tujuan gerakan ini.
Sebetulnya ‘malas’ jika kita harus berhadapan dengan orang2 tua sepuh ini, namun mereka punya hak konstitusi , kita pun sama , punya hak untuk menyikapi gaduhnya hal diatas. Karena kita adalah relawan Jokowi, Prabowo & Gibran, kita juga pun punya catatan sendiri tentang mereka juga sosok Wapres Orde Baru ini , namun sebelumnya kami selaku sesama ‘urang sunda’ salam takjim kepada istri beliau , ibu Tuti Sutiawati Sutrisno sebagaimana takjim kami kepada ibu Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah, istri mantan Wapres thn.1983-1988 – Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah. Perempuan Sunda yang penuh kehangatan dan mengabdi.


1.Istri Eyang Try bernama Tuti Sutiawati atau Mami Tuti, perempuan kota kembang ‘Bandung tgl. 3 April 1940 yang dinikahi Eyang Try tgl. 5 Februari 1961 atau saat menjabat sebagai Danton Zipur di Palembang: 1959-1962 . Tahun 1996, Tuti mendapat Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria (penghargaan kehormatan yang diberikan oleh Republik Austria untuk menghargai individu dari Austria dan luar negeri atas jasa dan kontribusi luar biasa bagi negara). Semua melengkapi kebanggaan kami sebagai ‘sesama urang sunda’ , respek kepada beliau hingga saat ini.

2. Kamis, 12 September 2019. Beberapa aktifis dan keluarga korban Kerusuhan Tanjung Priok , Jakarta utara tahun 1984 lalu melakukan aksi bentang spanduk di seputaran Polres Jakarta Utara, yang intinya mereka tidak puas atas penyelesaian hukumnya dan tetap meminta menyeret petinggi militer saat itu yang diduga terkait. Pertanyaannya mengapa ada nama dan foto Eyang Try Sutrisno?

3.Jumat (23/12/2022), Jokowi menjenguk Eyang Try Sutrisno yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, “Tadi saya sempat ngobrol banyak dengan Pak Try dan beliau menyampaikan banyak hal mengenai bangsa dan negara ini, segera diberikan kesembuhan dan senantiasa sehat”

4.Kamis, 22 Februari 2024 diselenggarakan ‘Aksi Kamisan ke-806’ oleh aktifis dan keluarga yang terkait kasus-kasus pelanggaran berat HAM masa lalu. Dispanduk mereka menampilkan foto Prabowo Subianto, Wiranto, Sutiyoso, Try Sutrisno, Hendropriyono, Sjafrie Sjamsoeddin— yang mereka anggap bertanggungjawab atas kasus-kasus pelanggaran berat HAM.

Mereka juga memerintahkan Jaksa Agung , kembali, menindaklanjuti berkas penyelidikan Komnas HAM sesuai mandat UU No.26/2000 tentang Pengadilan HAM, termasuk membentukan pengadilan HAM ad hoc untuk kasus penghilangan paksa 1997 – 1998 para terduga pelanggar HAM yang terlibat dalam semua kasus pelanggaran berat HAM, termasuk yang terkait KUDATULI – Kerusuhan 27 Juli 1996 . Dimana juga KOMAS HAM mengatakan ada 5 orang meninggal dunia, 149 orang (sipil maupun aparat) luka-luka, 136 orang ditahan. Adapun Eyang Try saat itu menjabat sebagai Wapres ke-6 thn.1993-1998 dan Sutiyoso sebagai Pangdam Jaya.

Kecuali kasus tahun 1982, Eyang Try menjabat selaku Panglima KODAM V/Jaya yang dituding ikut bertanggung-jawab atas KERUSUHAN TJ.PRIOK, Jakarta utara tgl.12 September 1984, dimana Komnas HAM mencatat setidaknya ada 79 korban, dengan 23 orang meninggal dunia dan 55 orang mengalami luka-luka. Atas hal inilah maka beberapa aksi aktifis HAM dan keluarga korban menyertakan nama dan foto Eyang Try dalam setiap aksinya. ‘Paham?
5.Eyang Try Sutrisno kelahiran Surabaya, 15 November 1935 ini dilantik Presiden Jokowi sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) thn. 2022-2027, adapun ketua Dewan Pengarah adalah Hj.Megawati SP.
6.Saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan, Jumat (24/5/2024) di Ancol, Jakarta Utara.PDIP mengaku tidak mengundang Presiden Jokowi dan Wapres KH.Maruf Amin karena kesibukannya, namun Eyang Try Sutrisno datang
7.Presiden Jokowi tidak menyalami Eyang Try Sutrisno saat HUT TNI ke-79 (5/10/2024) lalu, seperti itu ‘gorengan; kelompok sumbu pendek, padahal mereka tidak tahu bahwa telah bertemu sebelumnya di ruang tunggu VVIP. Bahkan Pertemuan tersebut berlangsung hangat dengan saling menyapa dan bersalaman. Nih lihat foto dibawah ini, wkwkwk.

8.April 2025, Eyang Try Sutrisno ‘ujug-ujug’ minta Wapres Gibran Lengser. ‘Bersebrangan’ dengan realita politik, apapun kemenangan Prabowo 52% – 92 juta suara itu karena ada Gibran didalamnya. Jadi kalau Eyang Try dan kelompoknya mempermasalahkan Gibran otomatis legalitas Prabowo sebagai presiden pun perlu ‘dikoreksi’. Bahkan Eyang Try telah menyusun catatan khusus dan surat wasiat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait persoalan ini. What for?
Kita ‘menyayangkan’ mengapa Eyang Try harus ikut mereka?

DAN MENGAPA MEREKA TIDAK LAKUKAN SEMUA INI
SEBELUM PELANTIKAN CAPRES/WAPRES OKTOBER 2024 LALU?
‘Semoga Eyang Try memahami kesalah-langkahnya ini.
Doa terbaik untuk Eyang dan Mami Tuti, Aamiin YRA.
(Red-01/Foto.ist)




