Koranprabowo.id, BelaNegara :
Hampir sepekan ini ada 2 hal yang saya rasa menarik untuk disampaikan kembali ke publik khususnya para relawan atas kinerja Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) – Komjen Pol. Marthinus Hukom, yaitu :
1.Marthinus menyebutkan pesisir dan perbatasan merupakan wilayah di Indonesia yang rentan terhadap narkoba. Karena Indonesia memiliki 17.380 pulau dan 99.083 garis pantai yang merupakan celah bagi jaringan sindikat narkoba internasional untuk melakukan penyelundupan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, dia menjelaskan setidaknya terdapat tiga pola hubungan yang membentuk budaya di dalam masyarakat dan kemudian dimanfaatkan oleh para bandar. Ketiga pola tersebut, yaitu patron klien, simbiosis mutualisme, dan hubungan inti cangkang.

Apalagi, saat ini terdapat Iebih dari 296 juta orang di dunia terperangkap dalam jerat narkoba. Demikian pula dengan Indonesia, berdasarkan penelitian pada tahun 2023, angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia diketahui telah mencapai angka 1,73 persen atau setara dengan 3,3 juta jiwa.
2.Saat bertemu dengan Menteri PPN Rachmat Pambudy , Marthinus mengatakan bahwa nilai transaksi belanja narkoba illegal yang mencapai Rp 524 triliun/tahun. Bandingkan saja dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025, yang hanya sebesar Rp 71 triliun.

Karena itu, Menteri PPN Rachmat Pambudy menyatakan sependapat bahwa narkoba adalah permasalahan serius yang harus segera ditangani secara sistematis dan komprehensif. Menteri PPN juga menyatakan kesediannya untuk mendukung BNN dalam mengupayakan pemenuhan kebutuhan strategis, baik dari sisi anggaran, penguatan kelembagaan, maupun peningkatan infrastruktur dan sumber daya.
3.Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (5/5) . Marthinus menyampaikan angka prevalensi Indonesia, yaitu sebesar 1,73% atau setara dengan 3,33 juta orang (usia 15-64 tahun). Mayoritas penyalahguna merupakan kelompok usia produktif 15-49 tahun. Selain menyampaikan angka prevalensi, Kepala BNN RI juga mengatakan bahwa nilai perputaran uang narkoba di Tanah Air mencapai ± Rp 500 triliun per tahun.
Marthinus Hukom menjelaskan, strategi pemberantasan narkoba difokuskan pada pemetaan jaringan, pengawasan jalur peredaran, serta kawasan-kawasan yang dinilai rawan terhadap penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba. Kepala BNN RI menekankan pentingnya kolaborasi serta langkah preventif dan represif yang terukur dalam menangani ancaman narkoba, terutama di daerah-daerah yang terindikasi sebagai titik masuk dan distribusi utama narkoba.
(Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


