Parliadi, "APA KABAR IRIGASI KAB.LANGKAT, SUMUT?" -

Koranprabowo.id,

IRIGASI adalah suatu metode atau teknik untuk mengalirkan air secara terkontrol ke lahan pertanian atau kebun, dengan tujuan memberikan kelembapan yang cukup kepada tanaman. Air yang disalurkan ini berasal dari sumber air seperti sungai, danau, sumur, atau sistem pengumpulan air lainnya.

Terutama dalam kondisi kekeringan atau musim kemarau. Dalam kata lain, irigasi memberikan kemudahan kepada petani untuk mengontrol perkembangan tumbuh-tumbuhan dan meningkatkan hasil panen melalui pemberian air secara teratur.

Irigasi pun adalah bagian dari suksesnya swasembada/ketahanan/kedaulatan pangan sebagaimana yang dicanangkan Presiden Prabowo dimana juga kita membutuhkan produksi beras nasional di tahun 2025 minimal 32 juta ton. Irigasi harus terpelihara baik apapun alasannya, ditambah lagi semakin berkurangnya Lahan sawah nasional karena ekspansi pemukiman, industri, infrastruktur dsb.

Tahun 2025, Luas lahan baku sawah di Indonesia saat ini tersisa 7,4 juta hektar bandingkan di tahun 2022 kita masih memiiki lebih dari 10 juta hektar lahan sawah. Kalau pun saat ketersediaan lahan sawah masih ada sekitar 8.2 juta hektar itu pun kalau kita serius ‘menyulap’ sawah rawa dan sawah non-rawa.

Maka sangat miris saat mendengar laporan dari warga desa Sidomakmur, kec.Kuala, Kab. Langkat , Prov. Sumut ada sekitar 3 kilometer irigasi mereka yang ‘tidak terawat’. Sedangkan itu diperukan untuk lebih dari 30 hektar sawah dsb warga sekitar. Kita akan gali informasi lebih detil lagi diwaktu mendatang melalui relawan jurnalis kab.Langkat, Parliadi dan teman teman relawan lainnya untuk validitas informasi dasar ini. Semoga tidak seperti itu, aamiin yra.

(Red-01/Foto.ist)