Koranprabowo.id, Kepala’Daerah :
Presiden Jokowi sejak thn.2014 mengatakan bahwa Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk konsumsi. Di Indonesia sendiri jagung banyak ditanam bahkan jumlah produksinya terjaga dan terus meningkat.
Pada tahun 2014, produksi jagung nasional mencapai 19,3 juta ton, dan ditahun 2024 menaik menjadi 21-23 juta ton dengan harga jagung pipilan sekitar Rp. 5.900 – 6.200/Kg.

Khusus di Sumatera Utara jagung berasal/didominasi dari Kabupaten Karo, Simalungun, Langkat, Dairi dan Deli Serdang. Pada tahun 2020-2024, produksi jagung di Sumut mampu mencapi 1,654 – 1,8 juta ton.
Maka atas hal itu khususnya dalam mendukung program Swasembada pangan di kab.Simalungun, pada 22 Januari 2025 lalu, telah dilakukan penanaman jagung serentak 1 juta hektar di PTPN IV Regional 1 Kebun Bangun, Jalan Asahan Km 17, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, yang dilakukan oleh Pemkab Simalungun, Polri, Kementerian RI, GAPKI, Perhutani, Inhutani, swasta, petani swadaya, dan Perkebunan Nusantara
Sampai saat ini Kabupaten Simalungun memiliki lebih dari 90,25 hektar lahan , dimana Lahan ini nantinya dikelola kelompok tani yang sudah terdata pada Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian agar bisa mewujudkan ketersediaan pangan yg cukup dan berkualitas
Sampai tahun 2024 lalu, telah dilakukan penanaman jagung di kab.Simalungun dengan lahan seluas kurang lebih 2 – 15 Ha dan akan berlanjut, penanaman jagung ini dapat mendukung program ketahanan pangan nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Sehingga tercapai surplus pangan dan mampu mendukung ketahanan pangan nasional.

Untuk mencapai target 1 juta hetar tanam jagung ini kiranya disertai bibit jagung yang handal, pupuk tersedia sesuai kebutuhan, memberantas mafia jagung di desa-desa, insektisida, dan alat semprot (sprayer) lebih optimal khususnya di tahun 2025 ini. Apalagi dibeberapa wilayah kab. Simalungun hasil panen jagung masih lemah karena hama dan penyakit.

Kita juga mengacu pencapaian jagung di Prov. Sumatera utara thn.2024 barulah mencapai 1, 8 juta ton maka di tahun 2025 idealnya sekitar 2-2,5 juta ton. Kalau pun mungkin ada surplus namun harga jagung di Kabupaten Simalungun masih fluktuatif seperti harga jagung kering selama 3 bulan belakangan hanya dihargai berkisar Rp.4.000 – Rp4.600/kg. Ini membuat petani jagung pun menjerit, karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang sangat tinggi.
Kita juga harus waspada iklim hujan yang akan menghambat terlaksananya target 1 juta hektar. Juga efek bencana Gn.Sinabung dan sibayak waktu lalu. ‘Semoga sukses !
(Foto.ist)








