Koranprabowo.id, OPINi:
Kesultanan Deli berdiri pada 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan, dari panglima perang Kesultanan Aceh. Panglima perang tersebut diutus oleh Sultan Iskandar Muda dalam melihat daerah pesisir timur Sumatera.
Suku asli Deli Serdang adalah suku Melayu Deli, Melayu Serdang, Karo, dan Simalungun. Mayoritas penduduk Kabupaten Deli Serdang beragama Islam.

Seri Paduka Gocah Pahlawan, pendiri sekaligus raja pertama Kesultanan Deli, memerintah dari tahun 1632 hingga 1669. Kesultanan Deli merupakan cikal bakal Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Ada 2 pendapat terkait asal usul Gocah Pahlawan. Sumber dari Kerajaan Deli menyebutkan, ia berasal dari India dengan nama asli Muhammad Dalik Khan. Sedangkan sumber dari Kerajaan Serdang meyakini bahwa Gocah Pahlawan adalah keturunan dari raja-raja Bukit Siguntang Mahameru Pagaruyung, bernama asli Indra Yazid.
Terlepas dari asal usulnya, para sejarawan dari kalangan etnik Melayu maupun di luarnya sepakat bahwa Gocah Pahlawan adalah pendiri Kesultanan Deli, hingga pada tahun 1720 terjadi pertentangan politik dalam pergantian kekuasaan yang menyebabkan pecahnya Deli dan pada tahun 1723, dibentuk Kesultanan Serdang.

Penamaan kabupaten ini tak lepas dari peran dua kesultanan Melayu di Sumatera Utara, yakni Melayu Deli dan Melayu Serdang. Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini dikuasai kedua kesultanan itu, yakni Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan.
Proporsi agama di Kabupaten Deli Serdang Islam: 78,16, Kekristenan: 19,63, Buddha: 2,05, Hindu: 0,15, Konghucu: 0,01. Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan di Kabupaten Deli Serdang adalah Karet, Kelapa Sawit, Kakao, dan Kopi. Pada tahun 2020 produksi karet di Kabupaten Deli Serdang mencapai 3.564.12 ton dengan luas tanam 5.165.09 ha.

Saat Pilpres 2024, disini tersebar di 6.123 TPS , 1,4 juta DPT di 22 kecamatan. Suara Prabowo-Gibran menang disini dengan suara lebih 599.479 suara (57%). Sedangkan Anies-Muhaimin 338.239 suara (32%), dan Ganjar-Mahfud 111.629 suara (11%).
Juga saat Pilgub Sumut, suara Bobby-Surya: 238.188 suara dan paslon Edy-Hasan: 211.755 suara.
Maka, selaku Kord.Koranjokowi.com dan Koranprabowo.id Prov.Sumut-1, kami merasa perlu mengingatkan pak Presiden Prabowo – Wapres Mas Gibran tentang beberapa hal ;
1. Kita masih mendapat stempel buruk tentang konflik agraria Sumut masih menempati peringkat tertinggi di seluruh Indonesia. Yaitu terjadi 33 konflik dengan luas mencapai 34.090 hektare dan korban terdampak sebanyak 11.148 KK di 25 desa di berbagai kabupaten

2.Sumut mendapat ‘stempel’ sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus pelanggaran hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) tertinggi di Indonesia. Ini berdasarkan laporan tahunan Komnas HAM thn.2024, Sumut menempati peringkat ke-3 dengan dugaan pelanggaran HAM terbanyak, yaitu 227 kasus.
(Budi/Rubia/Ferri-foto.ist)




https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737