Koranprabowo.id, Daerah :
Hari senin tgl 26/5/2025, saya ada di kec .Bahorok , kab. Langkat, Sumatera utara tepatnya di jalan Alternatif menuju objek Wisata Bukit Lawang. Yang katanya diperbaiki bulan Maret menjelang Iedul fitri tahun 2025 lalu, yang didukung beberapa perusahaan seperti PT.LE, PT LNK, PT LSHP , dsb.
Juga renovasi sekitar Simpang Pekan Bahorok, tanjakan di Simpang Desa Empus, Dusun Pasar Rodi dan simpang empat Desa Sematar. Nah ini yang membuat bingung, mengapa jalan yang saya lewati masih saja terbilang rusak tidak layak padahal baru 3 bulan usianya?

Maka saat ditanyakan PimRed bagaimana keadaan infrastruktur dan jalan disini, secara guyon saya menjawab , “Jalannya bagus bagi mereka yang lupa memakai kacamat minus, indah pemandangannya, udara dan sinar pagi hari nya pun bagus untuk berjemur. Dan banyak turis yang datang kesini karena bukan karena ada wisata Bukit Lawang namun ingin menikmati jalan yang berliku, bergelombang dan mungkin becek saat hujan datang”, PimRed tidak bereaksi,sepertinya marah.’Eheheh.

Bukit Lawang berdiri sejak tahun 1973 berlokasi di Jalan Bukit Lawang, Bohorok, Langkat, Sumatra Utara,. Berada sekitar 90 km dari Medan, tempat ini mudah diakses baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Awalnya hanya dijadikan sebagai tempat rehabilitasi dan perlindungan orangutan. Kemudian kawasan ini berkembang menjadi area wisata. Namun dengan jalan yang rusak dan meresahkan warga apa yang kita banggakan?, bukankah ini juga merugikan untuk APBD dan PAD sekitar?

Bukit Lawang adalah objek wisata yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tempat wisata ini terletak di ketinggian diatas 750 mdpl. Sebagian besar areanya merupakan bukit hutan primer yang alami. Dan dikenal sebagai salah satu pusat rehabilitasi orangutan Sumatera. Pengunjung dapat melihat orangutan yang sedang direhabilitasi disana. Selain itu tersedia camping ground yang dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti gazebo, toilet, mushola, restoran, dan area parkir

“Bulan Agustus 2021 lalu warga Pekan Kuala, memblokir jalan menuju objek wisata Bukit Lawang, karena pemerintah selalu ingkar dan tidak menepati janji untuk perbaikan jalan. Aksi ini memacetkan hingga 3 kilometer panjangnya, ekonomi warga sesaat lumpuh. Semoga Gubernur Sumut – Bobby Nasution dan Bupati Langkat – H. Syah Afandin, SH dapat segera membenahinya”, kata PimRed.
“Ketua bisa sampaikan masalah ini ke pak Bobby ?”, tanya saya.
“Kita coba, Lae ku”, jawab PimRed, saya mengangguk-angguk.
(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


