2.Kalau pun ada kesalahan penulisan nama dosen atau dekan adalah hal lumrah di masa itu. Bahkan typo di dokumen akademik kerap muncul akibat kelalaian jasa ketik dan percetakan.

3.Foto ijazah Jokowi yang beredar di internet, itu hasil foto ulang sehingga tidak sah untuk analisis forensik digital. Karena teknik Error Level Analysis (ELA) hanya berlaku untuk file digital asli. Begitu pula teknologi face recognition yang dipakai sembarangan dapat menghasilkan kesimpulan keliru.

4.Keaslian ijazah hanya bisa dibuktikan melalui uji fisik seperti analisis tinta, kertas, watermark, hingga pemeriksaan cap dan tanda tangan dengan metode khusus.

5.Kalau pun banyak orang yang mengaku-aku kemudian mempublish diberbagai media/podcast dsb jika dilakukan oleh orang-orang tanpa kompetensi sebagai ahli digital forensik ini berbahaya karena disebarkan kepada publik.

3.Aktif terlibat membantu lembaga Kepolisian, Advocat, Lembaga Pemerintahan dalam menangani kasus kasus berkaitan Cyber dan ITE, sebagai Digital Forensic Analyst dan saksi Ahli diberbagai persidangan.

4.Tgl. Mar 16th, 2025 by Josh dilaman koporat tertulis , “Sebenarnya penulis malas membahas topik ini karena sudah di ulang ulang sejak bertahun tahun lalu, apalagi sekarang penulis gak ingin dianggap membela Jokowi …….. Tetapi namanya ilmu dan pengetahuan yang menyesatkan itu tetap harus diluruskan, sebagai seorang yang sering diminta sebagai ahli forensik yang wajib objektif menilai dan memeriksa setiap bukti digital, menyatakan sesuai fakta fakta yang ada”

(Red-01/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?