Heri Malaihollo, "KOTA DEPOK MAJU THN.2025-2029, BAGAIMANA KEMISKINAN DAN PENGANGGURANNYA?" -

Koranprabowo.id, Daerah:

Jika pada tahun 2015 jumlah kemiskinan nasional lebih dari 28 juta maka di tahun 2024 tersisa 24,06 juta, khusus Prov.Jawa barat dari 27 kabupaten/kota, angka kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Indramayu. Daerah berjuluk Kota Mangga ini tercatat memiliki angka kemiskinan sebesar 11,93% > 212.140 jiwa hidup dalam garis kemiskinan dari 1,8 juta jiwa.

Lengkapnya adalah sebagai berikut ;

1. Kabupaten Indramayu: 11,93 persen
2. Kabupaten Kuningan: 11,88 persen
3. Kota Tasikmalaya: 11,10 persen
4. Kabupaten Cirebon: 11,00 persen
5. Kabupaten Majalengka: 10,82 persen
6. Kabupaten Bandung Barat: 10,49 persen
7. Kabupaten Tasikmalaya: 10,23 persen
8. Kabupaten Cianjur: 10,14 persen
9. Kabupaten Garut: 9,68 persen
10. Kabupaten Subang: 9,49 persen
11. Kabupaten Sumedang: 9,10 persen
12. Kota Cirebon: 9,02 persen

13. Kabupaten Pangandaran: 8,75 persen
14. Kabupaten Purwakarta: 8,41 persen
15. Kabupaten Karawang: 7,86 persen
16. Kabupaten Ciamis: 7,39 persen
17. Kota Sukabumi: 7,20 persen
18. Kabupaten Bogor: 7,05 persen
19. Kabupaten Sukabumi: 6,87 persen
20. Kota Bogor: 6,53 persen
21. Kabupaten Bandung: 6,19 persen
22. Kota Banjar: 5,85 persen
23. Kabupaten Bekasi: 4,80 persen
24. Kota Cimahi: 4,39 persen
25. Kota Bekasi: 4,01 persen
26. Kota Bandung: 3,87 persen
27. Kota Depok: 2,34 persen

Teman-teman,

Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2024 sekitar 2,12 juta jiwa yang tersebar di 11 kecamatan yaitu Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Cimanggis, Tapos, Beji, Limo dan Cinere.

Kota Depok mencatatkan angka kemiskinan terendah se-Jawa Barat pada tahun 2024 yaitu 2,34 persen (+/-42.000 jiwa), memang jauh di bawah angka kemiskinan Provinsi Jawa Barat yakni 7,46 persen. Namun ini tetap wajib kita waspadai mengingat Kota Depok merupakan salah satu kota penyangga Jakarta , pusat perekonomian Indonesia yang didominasi sektor perdagangan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, industri pengolahan, dan real estate.

Kami merasa bangga karena berhasil ‘ikut-serta’ memenangkan paslon Drs. H. Supian Suri, MM (Mantan Sekda kota Depok thn.2021-2024) dan Chandra Rahmansyah saat Pilkada kota Depok thn.2024 lalu, paslon ini sejak awal dipandang ‘sebelah-mata’ oleh siapapun namun selaku Relawan Jokowi-Prabowo kami berupaya sekuat tenaga kalau pun tidak melalui jalur formal parpol pendukung Koalisi Perubahan Depok Maju (12 partai politik)

Partai Gerindra 154.307,

PDIP 112.521,

PKB 96.460,

Demokrat 71.339,

PAN 58.833,

PSI 49.625,

PPP 47.171,

Partai Nasdem 37.063,

Perindo 17.078,

Partai Buruh 12.013,

Partai Ummat 10.274,

Gelombang Rakyat Indonesia 9.502,

Jika melihat data diatas kemenangan paslon Supian Suri dan Chandra diantaranya adalah ‘karya suara milenial & GenZ’ maka atas hal ini kami selaku relawan merasa penting untuk menyampaikan bahwa tingkat pengangguran kota Depok masih lumayan ‘memprihatinkan’ karena masih disekitar 6-7% dari 2,12 juta orang atau lebih dari 112.000 orang pengangguran. Dan mungkin saja didominasi oleh generasi uda/usia produktifnya kota Depok?

Chandra Rahmansyah – Wakil Walikot Depok yang mantan tim ahli Menkopolhukam RI – Wiranto dan Tim Ahli Bidang Polhukum Dewan Pertimbangan Presiden RI -Jokowi

Hal lain , BPS Kota Depok pernah merilis bahwa Depok harus siap menerima kehadiran ‘warga baru’ yang jumlahnya 10.000-15.000 orang yang sebelumnya mereka adalah warga luar karena pekerjaan dsb mereka pun menetap dan menjadi warga Kota Depok.

Jika selama ini sektor formal telah mencapai lebih dari 777.786 orang dan pekerja informalnya lebih dari 382.527 orang sepertinya Walikota dan Wakilnya memang harus ‘kerja-keras’ khususnya memperkecil pengangguran usia produktif/Milenial & GenZ di tahun 2025-2029 yad.

‘Dan kami relawan Koranprabowo siap mendukung,Aamiin yra.

(Denny/Antonius-Foto.ist)