Koranprabowo.id, IstanaKabinet :
Optimalisasi lahan rawa adalah upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas di lahan rawa. Target tahun 2025 adalah minimal 3 juta hektar lahan rawa di seluruh Indonesia, dapat dioptimalkan dalam mendukung tercapainya swasembada dan ketahanan pangan sebagaimana diminta Presiden Prabowo. Ini juga sebagai jawaban atas meningkatnya pertambahan penduduk dan berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi, degradasi kesuburan lahan dsb

Menurut BRIN, saat ini kontribusi lahan rawa terhadap pangan nasional masih sangat rendah diperkirakan hanya 5%, sedangkan luas lahan rawa nasional sekitar 34,12 juta ha.
Maka sekarang tinggal bagaimana ‘gercep-nya’ para kepala daerah dan para Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) merealisasikan Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) Rawa Tahun 2025 bersama pihak terkait lainnya termasuk dukungan para kelompok tani.

Termasuk mengevaluasi pelaksanaan Oplah 2024 dan strategi optimasi pelaksanaan oplah 2025 – 2029 mendatang. Juga tentang bagaimana optimalisasi menjadikan lahan rawa lebih produktif mewujudkan swasembada pangan.

Kolaborasi dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat diharapkan dapat menjamin kesuksesan program ini, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga untuk masa depan pertanian Indonesia.
Provinsi dengan potensi lahan rawa untuk tahun 2025 meliputi /didominasi oleh Sumsel, Riau, Jambi, Kalbar dan Papua. Di Sumatera Selatan (Sumsel) lebih dari 3,05 juta hektar yang terbagi menjadi rawa lebak 1.35 juta ha dan rawa pasang surut 1.69 juta ha. Potensi lahan rawa ini sebagian besar berupa lahan rawa mineral yang dapat dimanfaatkan untuk perluasan sawah baru, terutama untuk meningkatkan swasembada pangan nasional.

Di kab. OKI, bersama dengan Ogan Ilir, memiliki luas lahan rawa lebak terbesar di Sumatera Selatan, mencapai 1.35 juta hektar. Dan hasil optimalisasi tata kelola air dan lahan rawa tahun 2023-2034 berhasil mengolah 3.140 hektare di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari target 6.225 hektare.


Lahan rawa umumnya ditanami dengan tanaman yang tahan terhadap genangan air, seperti padi rawa dan padi surung (deep water rice). Selain itu, lahan rawa juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman palawija seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan kacang tunggak, baik secara monokultur maupun tumpang sari setelah panen padi musim hujan. Tanaman sayuran seperti kangkung, tomat dan terung juga dapat ditanam di lahan rawa.


“Jika secara nasional potensi lahan rawa ada sekitar 34 juta hektar lebih maka jika dioptimalkan oleh seluruh kepala daerah terkait tidak terhitung berapa jumlah penyerapan tenaga kerja lokal dapat terserap khususnya tenaga kerja usia muda. Selain itu target produksi padi nasional sebesar 30-an juta ton , insyaallah akan terkejar”, Demikian pikir saya.
(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


