Koranprabowo.id, Mistis :
Di Desa Nagara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, terdapat tradisi unik pemakaman di dalam air, yang dikenal dengan “Bapatak dalam Banyu”. Proses ini melibatkan pemakaman jenazah di liang lahad yang terisi air, umumnya karena wilayah desa dikelilingi rawa berair.
Pemakaman di dalam air, menggunakan perahu, dan liang lahad yang digenangi air. Nantinya jenazah yang akan dikuburkan itu dimasukkan dalam tabala atau peti mati. Tujuannya agar jasad tetap berada di dalam peti. Selanjutnya peti itu ditenggelamkan sementara di atasnya ditahan dengan kayu.Wilayah desa ini memang dikelilingi rawa, sehingga pemakaman di dalam air menjadi tradisi yang sudah ada.

Pemakaman seperti ini terjadi pada saat kondisi hujan. Walaupun sudah ada tempat pemakaman umum yang berada ditempat kering tetapi pada saat hujan melanda daerah tersebut tetap sama tergenang air juga. Sangat rawan berair, tempat yang sudah ditinggikan oleh warga pun air bisa masuk ke dalam lubang makam.
Jenazah yang dimasukkan ke dalam peti (peti tabala) diturunkan ke liang lahad yang terisi air dengan bantuan tali dan kayu galam. Peti kemudian ditimbun tanah agar tidak timbul kembali. Tradisi ini mungkin merupakan adaptasi terhadap lingkungan rawa yang tidak memungkinkan pemakaman di darat secara tradisional, atau mungkin merupakan bagian dari kepercayaan setempat.

Sebagian 90 persen yang menempati wilayah ini adalah Suku Banjar dan 10 persen Suku Nusantara baik dari pendatang maupun perkawinan. Daerah ini dipecah menjadi tiga bagian yang terdiri dari Daha Barat, Daha Utara, dan Daha Selatan. Termasuk dari bagian wilayah Kerajaan Negara tempo dulu.
Berdekatan dengan alam yang sebagian besar adalah rawa, menjadikan penduduk disana memiliki rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin. Serta pencahariannya sebagai petani, nelayan, pegawai, dan pedagang.
(Red-01/Foto.ist)




