Koranprabowo.id, Kepala’Daerah :
Saya , Supriyanto, partnership Koranprabowo.id – Kab. Bangka barat namun karena dapat laporan dari seorang kerabat di kecamatan Air Sugihan, Kab. Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera selatan. Saya pun seijin PimRed ada disini (27-28/3). Laporan apa?, silahkan baca hingga tuntas. Yang jelas Kec. Air Sugihan ibu kota kecamatannya berpusat di Desa Kerta Mukti.


Kecamatan ini dikenal sebagai kecamatan di OKI yang di kelilingi oleh muara atau sungai-sungai sebagai penopang ekonomi warga, namun minim kualitas jalan-jalan desa. Ini laporan awalnya.
Saya pun baru tau jika kec. Air Sugihan, merupakan lokasi proyek transmigrasi di lahan gambut pada 1981-1982, yang nyaris gagal. Salah satunya karena banyak transmigran pulang ke Jawa atau pindah ke daerah lain karena soal jalan – jalan desa yang buruk ini. Dan saya tidak paham bagaimana nasib saudara saudara yang ada di 17 Kecamatan dan 19 desa lainnya.

Disetiap pasca hujan deras hampir seluruh jalan desa seolah tiada ‘berpenghuni’ , dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan hingga tahunan lamanya. Ini seolah membenarkan pernyataan beberapa warga yang mengatakan desa kami ‘memang benar’ sebagai desa tertinggal.

Anehnya Pemkab OKI bangga bahwa dari 11 jenis pajak daerah di tahun 2024 lalu mencapai over-target karena mampu meraih 162% dari target Rp.95 miliar , kalau pun belum dapat data detilnya namun pastinya ini juga ada andil warga kec.Air Sugihan didalamnya. Lalu apa sebanding dengan kualitas jalan – jalan desa yang banyak orang menyebutnya serupa ‘Kubangan Kerbau’?

Maka Pemkab OKI jangan marah jika kemudian warga akan meniru kegiatan ‘BALAP KERBAU’ sebagaimana dilakukan warga Desa Vihear Sour, provinsi Kandal, Kamboja yang menjadi obyek wisata terkenal bahkan membantu PAD disana.
Bukankah jalan dibangun agar ada kemudahan distribusi barang dan jasa?

Semoga Bupati OKI Thn.2025-2030 H. Muchendi Mahzareki, S.E., M.Si dan Wabup – Supriyanto segera membenahi ‘Kubangan Kerbau’ kami ini dalam 120 hari kerja setelah dilantik 6/2/2025 lalu di Istana Jakarta dan sebagaimana janji mereka saat pidato di DPRD OKI (4/3) lalu yang mengatakan, ““Membangun OKI tidak bisa sendiri-sendiri, tidak selesai oleh Muchendi dan Supri. Pemerintah memerlukan partisipasi masyarakat dan kolaborasi dari berbagai pihak terutama untuk mendukung program strategis,”

Nah, kurang partisipasi apa lagi warga disana?
(Foto.ist)







