Koranprabowo.id, HotNews :

Saat ada demo dihalaman Kemenag RI (24/3) lalu, saya pikir demo tentang apa, minimal hal terkait dengan regulasi baru disana yang dianggap merugikan masyarakat misalnya. Namun menjadi aneh saat mereka yang jumlahnya pun ‘terhitung jari’ membentang spanduk dan poster bernada kecaman, menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengambil tindakan tegas, tepatnya ‘memecat’ Menag RI – Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA.

1.Mereka menuding mantan Imam Besar Masjid Istiqlal thn.2016-2024 ini melakukan pelecehan seksual ke beberapa korban dengan modus jabatan yang dimilikinya.

2.Tudingan pelecehan ini telah lama melakukan tindakan serupa berulang kali

3.Penyalahgunaan Jabatan – Memegang banyak posisi sekaligus, seperti Rektor PTIQ, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan Menteri Agama, yang menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi anggaran dan indikasi praktik KKN.

4. Manipulasi Publik – Mengklaim menekan biaya haji, tetapi justru mengusulkan kenaikan hingga Rp 96 juta.

5. Pelanggaran Regulasi – Mengangkat pejabat tanpa melalui seleksi terbuka dan melindungi individu yang diduga memiliki rekam jejak amoral.

6. Kontroversi Penafsiran Agama – Menyederhanakan 6.666 ayat Al-Quran menjadi satu kata, yaitu “cinta”, yang diduga mencerminkan kepentingan pribadinya.

7. Nepotisme – Diduga menempatkan orang-orang dari daerah asalnya di berbagai posisi strategis di Kementerian Agama.

Namun, kemarin (27/3), Koordinator demo itu – Syahril menemui Menag Prof Nasaruddin Umar dan meminta maaf, “Saya Syahril mewakili teman-teman yang kemarin melakukan aksi di depan kantor Kementerian Agama meminta maaf atas aksi yang kami lakukan. Setelah kami tahu kebenaran yang sesungguhnya kami merasa sangat bersalah atas apa yang kami lakukan. Kami akui apa yang kami lakukan tidak mendasar dan tidak benar. Semoga dengan kebesaran hati dan jiwa keteladanan pak Menteri Agama bisa memaafkan kami,” ungkap Syahril.

Menag Prof Nasaruddin Umar kepada media mengatakan, “Saya tidak tau siapa dibalik ini semua,demonstrasi tidak mendasar serta sebaran foto dan video saya dengan narasi yang begitu penuh dendam,yang pasti amanah yang saat ini kami emban merupakan amanah dari Presiden tanpa meminta,begitupun dengan keberadaan kami selaku imam mesjid Istiqlal,hal ini merupakan permintaan Presiden agar kami tetap menjadi imam besar,semoga semua mendapat hidayah,” tutupnya

Pastinya beliau telah membuka pintu maaf, namun idealnya proses hukum tetap dilanjutkan. Sehingga kita semua tahu siapa mereka sebenarnya.

Al-Ma‟idah: 8 ;
“Janganlah hawa nafsumu, perasaan kesukuanmu dan perasaan
cintamu membuat engkau berbuat dzalim dan curang. Sebaliknya, perasaan
bencimu terhadap mereka karena rasa permusuhanmu. Keadilan harus
ditegakkan karena keadilan mendekatkan kepada ketakwaan”.

‘Agh, sudahlah.

(Red-01/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?