Koranprabowo.id, Parekraf :

Rawa Belong, sebuah kawasan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
masih memegang teguh nilai-nilai budaya Betawi meskipun kawasan ini kini tengah
berkembang pesat. Berbagai sektor, seperti pendidikan dan industri, semakin
mendominasi, namun sebagian besar penduduk Betawi yang masih tinggal di Rawa Belong
berusaha keras untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan mereka.

Namun, pembangunan yang pesat di sektor-sektor lain menyebabkan berkurangnya lahan
yang dulunya digunakan untuk melestarikan kebudayaan Betawi. Untuk itu, hadir sebuah
inisiatif pembangunan yang berfokus pada pelestarian budaya, yaitu Rawa Belong
Cultural Center.
Pusat kebudayaan ini dirancang dengan konsep urban acupuncture yang
bertujuan untuk menciptakan ruang bagi pelestarian nilai-nilai Betawi di tengah
keterbatasan lahan.

Proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya, tetapi juga sebagai
wadah yang menghubungkan sejarah dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Rawa Belong.
Dengan mengintegrasikan metode everyday urbanism, pusat kebudayaan ini diharapkan bisa
menggali nilai-nilai budaya Betawi yang hampir terlupakan, serta membangkitkan kembali
warisan yang masih ada di masyarakat.

Salah satu ikon budaya Betawi yang masih hidup di kawasan ini adalah Pasar Bunga Rawa
Belong.
Pasar ini, yang terletak di Jalan Sulaiman No.56, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat, dikenal sebagai pasar bunga terbesar di Asia Tenggara. Selain menjual
beragam jenis bunga segar, seperti aster, anggrek, garbera, hingga tulip, pasar ini
juga menyediakan tanaman hias dan berbagai perlengkapan dekorasi bunga.

Pasar Bunga Rawa Belong bukan hanya sekadar pusat perdagangan bunga, tetapi juga
memiliki nilai sejarah yang dalam. Pada abad ke-19, kawasan ini menjadi markas para
jawara Betawi dan dikenal dengan sebutan Kampung Rawa. Nama Rawa Belong sendiri
berasal dari pemilik tanah pada masa itu, Van Blommesterjin, yang seiring waktu
berubah menjadi “Blomen” dan kemudian menjadi “Rawa Belong”
. Pasar ini juga berfungsi
sebagai pusat produksi bunga anggrek berkualitas tinggi yang dihasilkan oleh para
petani lokal, dengan dukungan dari aliran Kali Pesanggarahan yang mengairi kawasan ini.

Kini, Pasar Bunga Rawa Belong tetap menjadi pusat perdagangan bunga yang ramai dan
juga menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan akses mudah menggunakan angkutan
umum dan berbagai fasilitas yang tersedia, pasar ini menjadi tempat yang tidak hanya
berfungsi sebagai tempat berbelanja, tetapi juga sebagai simbol warisan budaya Betawi
yang terus hidup di tengah perkembangan modern.

Sebagai pusat penjualan bunga yang legendaris, Pasar Bunga Rawa Belong memiliki peran
penting dalam menghubungkan masa lalu dengan kebutuhan masa kini. Dengan adanya Rawa
Belong Cultural Center
, diharapkan budaya Betawi dapat terus berkembang dan menjadi
ciri khas yang membanggakan bagi kawasan ini, sekaligus menjadi kontribusi untuk masa
depan Jakarta.
(Sonny Irwansyah/Foto.ist)

https://koranprabowo.id

HOME

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

@koranjokowi.com

@koranjokowi

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://koranprabowo.id

https://koranprabowo.id/parekraf/embed/#?secret=hbFr277sua#?secret=XdcflVXB7Q

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?