Koranprabowo.id, Unik :
Suku Balik, masyarakat adat yang selama ini hidup tersembunyi di pesisir Kalimantan
Timur, kini mendapat sorotan seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan
Sepaku. Meski namanya melekat pada kota Balikpapan, keberadaan mereka jarang terdengar
akibat sikap yang tertutup dan cenderung menghindari konflik. “Kami memang pemalu dan
tidak suka menonjolkan diri,” ujar Sabardin, tokoh Forum Kesepakatan Masyarakat Sepaku
(FKMS).

Orang Balik awalnya mendiami Tanjung Gonggot, wilayah pesisir yang kini menjadi bagian
Balikpapan. Mereka hidup dari hasil hutan dan laut, serta memiliki hubungan historis
dengan Kesultanan Kutai dan Paser. Namun, sejarah mencatat berbagai peristiwa memaksa
mereka berpindah ke pedalaman Sepaku, termasuk wabah misterius bernama delanan pada
1920 dan tekanan dari gerakan bersenjata pada era 1950-an.

Kini, komunitas Orang Balik menempati wilayah adat Benuo Sepaku seluas 40.702 hektar,
tersebar di enam desa. Meski pernah mengalami pengungsian besar, mereka tetap menjaga
tradisi dan nilai hidup selaras dengan alam. Dalam menghadapi pembangunan IKN, Otorita
IKN menyatakan komitmennya untuk melindungi masyarakat adat. Rancangan Peraturan
Kepala OIKN tengah disiapkan guna menjamin pengakuan dan perlindungan atas kearifan
lokal. “IKN tidak akan menghapus yang sudah ada. Kami terbuka untuk berdialog,” kata
Deputi Lingkungan Hidup dan SDA, Myrna A. Safitri.

Pemerintah juga memastikan keberadaan kawasan cagar budaya di wilayah masyarakat adat
serta menjamin peningkatan taraf hidup warga lokal. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
2017 yang disahkan Pemkab Penajam Paser Utara menjadi payung hukum pelestarian adat
dan budaya lokal. Meski pembangunan terus berjalan, Orang Balik berharap tetap menjadi
bagian dari masa depan, tanpa kehilangan jejak sejarah dan identitasnya.
‘Semoga semua baik-baik saja, amin.
(Foto.ist) )



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


