Koranprabowo.id, Parekraf :
Disaat PimRed meminta saya untuk ‘turun’ ke obyek – obyek wisata di Kota Bandar Lampung sejak bulan lalu, saya melakukan observasi dan riset terlebih dahulu untuk mengumpulkan fakta. Edisi lalu telah tayang tentang Wisata SUMUR PUTRI, kali ini saya coba mengeksplor Wisata HUTAN KERA di area Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Sumur Batu, Tlk. Betung Utara, Bandar Lampung yang luasnya lebih dari 3 hektar. Hutan yang dihuni ratusan monyet jenis ‘hidup ratusan primata (monyet) yang bernama latin’ macaca fascicularis itu, memang layak disebut hutan karena tidak tertata rapih sebagaimana layaknya obyek wisata.

HUTAN KERA ini berdekatan dengan wilayah perkampungan warga sehingga membuat keduanya hidup secara berdampingan. Banyak orang yang menyebutnya juga dengan HUTAN MONYET LEMBAH SARIJO. Karena berada di wilyah yang biasa disebut Sarijo. Hutan ini merupakan daerah resapan
air, selain itu hutan monyet di daerah lembah sarijo ini memilliki potensi lain yaitu pemandian bidadari yang dipercaya warga sekitar dapat membuat awet muda bagi para pengunjung yang membasuh muka ditempat tersebut serta situs bersejarah berupa goa peninggalan sisa perjuangan pada jaman penjajahan melawan Belanda.
Catatan yang saya sampaikan ke PimRed dan para pembaca Koranprabowo.id ini adalah; Karena kurangnya perhatian pemerintah Provinsi Lampung dan dinas pariwisata kota Bandar Lampung serta kurang pedulinya masyarakat sekitar daerah hutan taman monyet inilah yang menyebabkan potensi-potensi di HUTAN KERA terlihat tidak maksimal.
Bahkan kurang terpubikasikan dengan baik padahal jika semua ini berjalan baik selain juga penataan area dengan lebih baik lagi , agar tidak terkesan ‘kumuh’, maka seharusnya bermanfaat untuk ekonomi masyarakat sekitar khususnya mendatangkan PAD bagi Pemkot Bandar Lampung.
(RF/Foto.ist)





