Koranprabowo.id, Profile :
Masaru Emoto lahir 22 Juli 1943 dan meninggal tanggal 17 Oktober 2014, dia adalah seorang ilmuwan semu dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 yang melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia di sekelilingnya,yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen,

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat di dalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut.
Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial. Ernst Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya metode pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi percobaan yang sama

Saya mencoba mengambil kesimpulan sendiri , Ungkapan “air itu bernyawa” bisa bermakna filosofis dan tidak harus dilihat secara harfiah, seperti pendapat ilmuwan tentang air yang bisa berubah bentuk karena pengaruh lingkungan dan pesan. Dalam pandangan ilmu, air penting untuk kehidupan, dan dalam ajaran agama, air adalah sumber kehidupan.
Kehidupan di bumi akan terhenti tanpa air karena semua makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup. Bahkan Dr. Zainal Abidin, Kepala Laboratorium Dasar UNIRA Malang, menyebutkan bahwa air diklasifikasikan sebagai benda hidup, mengikuti pendapat dari Prof. Masaru Emoto, ilmuwan Hado Institute Tokyo, yang meneliti keanehan molekul air sejak 2003. Partikel air dapat berubah bentuk, dipengaruhi oleh ucapan, musik, atau doa, yang memberikan dampak pada pembentukan kristal air
(RB/Foto.ist)






