Koranrabowo.id, Mistis, Parekraf :

GUNUNG MERAPI identik dengan tokoh legendaris Mbah Marijan, yang semasa hidupnya jadi juru kunci Gunung Merapi. Ia meninggal pada 26 Oktober 2010 saat gunung tersebut erupsi dan mengakibatkan ratusan warga sekitar meninggal dunia. Gunung ini terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ketinggian 2.930 mdpl.

Banyak hal menarik disana selain tentang sosok Mbah Marijan dan musiumnya, check it dot.

Di puncak Merapi ada Keraton yang biasa disebut istana makhluk halus Gunung Merapi yang terdiri dari para bala tentara gaib dan rajanya sering menampakkan diri melalui mimpi atau suara kepada masyarakat sekitar. Isu terkait lain adalah jika seseorang dari lereng Merapi meninggal dunia, mereka akan bergabung dengan kerajaan gaib tersebut, menjadi prajurit atau ‘penduduk’ yang mengelola lahan pertanian milik Keraton Merapi.

Selain terkenal dengan adanya pusat keraton gaib, ada juga isu mistis & misteri lainnya yaitu tentang PASAR BUBRAH, padahal secara kasat mata Pasar gaib ini terdiri dari dataran bebatuan dan pasir yang ada di bawah puncak Gunung Merapi yang juga disebut sebagai ‘perbatasan’ dunia nyata dan ghaib. Pembatas akhir bagi para pendaki yang hendak menjelajah Gunung Merapi.

Banyak pendaki yang meyakini bahwa Pasar Bubrah adalah lokasi pasar gaib, tempat makhluk tak kasat mata berkumpul dan bertransaksi. Masyarakat dan Pendaki sering mendengar suara bising layaknya pasar tradisional, bahkan suara gamelan kraton, di tempat ini.

Seorang pendaki wanita asal Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmen, dievakuasi setelah terjebak selama 12 jam di Gunung Merapi (9/2023). Saat dievakuasi dia mengatakan jika sempat ‘tersasar’ disebuah pasar ramai

Lalu ada lagi GUNUNG WUTOH, yang juga tidak jauh dari puncak Merapi yang dipercaya sebagai bagian dari keraton gaib tersebut. Gunung ini dipercaya dijaga oleh Nyai Gadung Melati, makhluk halus perempuan penjaga wilayah tersebut. Sebagian sumber mengatakan jika Nyai ini adalah salah satu ‘ordal-nya’ Ratu Pantai Selatan yang ditempatkan disana.

Menurut cerita, Nyai Gadung Melati awalnya hidup bersama anak semata wayangnya, Nini Kelabang Retno, yang konon bertangan-empat (?).  Anaknya ini menginginkan taman yang asri, dan Nyai pun membuat sayembara, siapa pun yang bisa membuat aliran air dan menjadikan pekarangannya indah, akan menjadi menantu untuk anaknya yang cantik, jika perepuan akan dijadikan anak/keluarga . Akhirnya, datanglah pangeran asal Yogjakarta yang menyamar tua dan bernama Ki Ageng Sukuh, yang mampu menyelesaikan tugas ini dalam sekejap mata.

Namun, sayangnya, Nyi Gadung Melati ingkar janji karena melihat bahwa Ki Ageng Sukuh sudah tua. Ki Ageng Sukuh menjadi murka dan mengutuk ke-2nya menjadi patung.Namun ada sebagian yang menyebut jika ke-2nya ditenggelamkan di lahar Merapi.

Waktu kami kesana Juli 2021 lalu semua kami dengar hal-hal diatas,

namun tiada nyali untuk membuktikannya.

‘Eheheh

(Red-01/Rahma-Neng/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

HOME

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?