Koranprabowo.id, Mistis :
Mau tidak mau kita harus percaya jika disetiap daerah mempunyai ‘warisan mistis’ baik itu gedung, danau, pohon, dsb. Kalau pun dalam tradisi Protestan, pandangan tentang “alam ghaib” (supranatural) bervariasi, namun diwajibkan kami menjaga ke-imanan agar tetap hanya yakin kepada Tuhan yang Mahakuasa, maka semua akan berlalu dengan sendirinya.

Kami pun diajarkan dan dianjurkan untuk menolak praktik-praktik mistis atau magis, seperti ritual, dukun, atau ramalan, karena dianggap bertentangan dengan iman kami.
Namun kadangkala kita harus ‘menempatkan-diri’ dengan bijak dalam masalah itu, sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini dikaitkan dengan bekas bangunan STUDIO ALAM TVRI yang terletak di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat yang kembali viral di medsos.

Yang saya tahu ini dahulu kala populer sebagai tempat syuting sejumlah rumah produksi dan artis apalagi luasnya lebih dari 20 hektar dan diresmikan langsung oleh Ibu Siti Hartinah atau Tien Soeharto thn.1985 yang kemudian tersapu kemegahan dan keceriaannya oleh 1000 ceritera mistis yang juga tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

Misalnya tentang adanya Perempuan sinden bernama Marni yang kerap mengganggu pengunjung, bayangan noni Belanda menjelang magrib/malam , keranda melayang, anjing kepala dua, dsb. Ke-mistisannya pun dibumbui lagi dengan dahulunya banyak makam keluarga, kalau pun sebagian sudah dipindahkan, tetapi ada pula yang belum.


“Tahun 2011-2013 saya bekerja di Kampung Artis , Cipayung, Jakarta timur sebagai corporate promotion. Atas referensi bapak H. Marzuki Usman – Mantan Menparpotel thn.1999 dan Menhut th.2001. Luasnya hampir 6 hektar. Fasilitas lumayan lengkap mulai dari pemukiman penduduk, rumah sakit, restoran, kantor polisi, rumah kampung betawi, sekolah, halte, taman, tempat ibadah, danau studio musik/rekam, dan berbagai fasilitas lain juga disediakan untuk mendukung pembuatan sinetron, film, maupun video klip. Kami juga menyewakan peralatan film, sinetron dan dapur rekaman. Kami punya semangat menjadikannya Hollywood-nya Indonesia. Maka banyak rumah film dsb pindah kesini dari SAD itu. Itu yang membuat SAD mulai limbung dalam hal pemasukan.Saya tidak tahu kapan tutupnya, namun banyak orang bilang sekitar thn.2017 dan area itu tidak terawat , kumuh dan menjadi angker”, demikian PimRed saat ditanyakan soal SAD melalui seluler (23/3) lalu.
Ditambahkan, yang terakhir ada berdiri Kampung Artis Foodcourt di Lebak Bulus Raya 1 , Cilandak, Jaksel. Dan PimRed yakin itu dibangun oleh para pewarisnya.
Kembali ke STUDIO ALAM TVRI Depok, lokasi ini kemudian dijadikan obyek wisata sejak thn.2001 dengan berbagai fasilitas baru; camp area, area shooting/prewed, danau, area aneka permainan anak, area jogging, mushola, toilet, UMKM, area pertunjukan, area futsal, studio, dsb. Yang pastinya ada kontribusi untuk PAD kota Depok, besar atau kecil. Kini tinggal Pemkot Depok dan pengelola ‘berusaha keras’ menyingkirkan stigma mistis dan angker di thn.2025-2029 mendatang.
Mari bersama ucapkan, ‘Goodbye Mistis Studio Alam TVRI Depok !
(MS/Foto.ist)







