Koranprabowo,id, OPINi:
Saya, H.Nurhasan – Kord.Partnership Koranprabowo.id dari SBPRN2 merasa bahagia dapat berdiskusi malam ini (11/2) bersama PimRed, Ridy Hendrawan SH – Advokat Koranprabowo.id dan Denny Qhuswantara – IT Support Koranprabowo.id akan banyak hal, yang kemudian mengerucut tentang optimalisasi sektor pariwisata daerah. Mungkin apa yang saya sampaikan dibawah ini bermanfaat untuk kita semua,aamiin yra.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten tahun 2024 lalu mencatat realisasi pendapatan mencapai Rp12,32 triliun atau 99,25% dari target sebesar Rp.12,41 triliun , adapun sektor wisata diharapkan akan menyumbang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2025 sebesar Rp.200-500 milyar , insyaallah.
Di sektor pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Banten di tahun 2024 mencapai 218.170 kunjungan, naik 20,12% dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga mau tidak mau ini akan ber-efek kepada kenaikan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel , kenaikan penjualan produk UMKM, hingga kenaikan pada pajak, hotel dan restoran.

Potensi destinasi wisata Banten dinilai luar biasa dengan wisata alam dan wisata budaya. Bahkan, Kab. Lebak masuk tiga daftar KEN, antara lain Budaya Seba Badui, Budaya Seren Taun, dan Budaya Festival Seni Multatuli (FSM).
KEN adalah Kharisma Event Nusantara , acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. KEN adalah salah satu program strategis Kemenparekraf, dulunya disebut Calendar of Events yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata melalui event, agar mendongkrak kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri atau luar negeri.


Nah, setelah rehat di tahun 2020 karena pandemi Covid19 program ini pun kembali hadir mendukung para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif supaya bangkit dan menggerakkan roda perekonomian Indonesia. KEN pasca covid 19 adalah ‘pintu gerbang’ kehadiran event-event lain tingkat regional, nasional, dan internasional yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dikhususkan KEN ini melibatkan pemda dan masyarakat setempat , dan Prov. Banten telah memulainya sejak tahun 2021 lalu.
Bahkan dalam mendukung KEN di Banten , Pemprov Banten pun harus berjuang mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah. Dimana dengan perda ini khasanah budaya lokal bisa mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.

Perayaan upacara tradisi Seba Badui yang masuk kategori 110 event terpilih pada program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, ini keren. Juga acara “Seren taun” 2024 karena meraih penghargaan KEN 2024 yang pertama kali diberikan Kemenparekraf karena mampu melibatkan 2.288 orang dan kegiatan aneka hiburan kesenian daerah, perlombaan, olahraga, atraksi debus hingga menggelar ratusan UMKM. Yang diasumsikan terjadi distribusi dan transaksi ekonomi hingga miliaran rupiah , yang kemudian menyasar kepada PAD Prov.Banten dan kabupaten/kota terkait. Adalah ‘side-effect’ yang positip dalam segala hal.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Prov.Banten adalah tanggung-jawab kita juga termasuk realisasi pajak sektor wisata Prov.Banten tahun 2025 mendatang. Tanpa tentunya melupakan kendala yang selama ini kita hadapi , yaitu: peraturan yang tumpang tindih, kurangnya kualitas SDM, kurangnya publikasi , belum baiknya infrastruktur, masih kurangnya investasi, kurang diperhatikannya aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada objek wisata religi. Dan inilah salah satu value & tantangan dari KEN prov.Banten thn.2025 yad
Ari diarah supana, kudu dipiara catangna nyaeta naon wae nu mere hasil ka urang kudu diurus atawa dipiara bener-bener. Artinya: apapun yang memberi hasil pada kita harus diurus baik-baik
Insyaallah
(Red-01/DennyQ/RidyH-Foto.ist)






https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737