Koranprabowo.id, Profile, Love TNI:
Belasan anggota tim ekspedisi penelitian flora-fauna, Lorentz 95 disandera tentara Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada 8 Januari 1996 pimpinan Kelly kwalik (Ketua OPM saat itu yang dikenal brutal). Pers asing pun membuat ‘gaduh’ dengan narasi yang mengatakan jika keamanan bagi WNA khususnya peneliti diragukan, TNI lemah, dan bla, bla, bla…
Sebelum diculik, tim ekspedisi Lorentz 95 melakukan penelitian Biologi di Tiom, Jayawijaya.Tim Ekspedisi Lorentz berjumlah 11 orang ini terdiri dari WN Inggris; Daniel Start (22), William “Bill” Oates (23), Annette van der Kolk (22), dan Anna Mclvor (21). Yang juga ditemani peneliti Indonesia; Navy Panekanan (28), Matheis Y.Lasamalu (30), Jualita Tanasale (30), Adinda Arimbis Saraswati (25), antropolog Markus Warip (36) dari Universitas Cendrawasih dan Abraham Wanggai (36) dari Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) Kantor Wilayah Kehutanan Irian Jaya.

Selain peneliti lebih dari 13 penduduk desa Kecamatan Tiom di Pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya, ikut disandera. Dikabarkan selanjutnya semua sandera diperlakukan tidak manusiawi oleh Kelly dan pasukannya yang juga memiliki persenjataan ‘lumayan’
Atas hal ini Pemerintah dan ABRI (TNI) pun ‘gercep’ alias GPL – Gak Pakai Lama, langsung meminta Danjen Kopassus – Mayjen TNI Prabowo Subianto memimpin misi penyelamatan dibackup beberapa satuan TNI lainnya berjumlah 400 orang yang terbagi dalam beberapa gelombang. Sulitnya medan yang diapit oleh hutan belantara tidak membuat kita ciut termasuk seringnya Kelly cs berpindah-pindah tempat.
Dan saat Prabowo cs menemukan (maaf) pembalut bekas dan bungkus permen disisi sungai disana mereka semakin paham atas posisi sandera dan Kelly cs
Prabowo cs bergerak senyap, sehingga Kelly cs tidak menyadari posisi mereka telah terdeteksi dalam jarak tembak yang ‘keren’, namun Prabowo cs menanti ‘titah’ pusat untuk melakukan negosiasi karena ada sandera diantara mereka.
Prabowo cs juga melakukan banyak negosiasi hingga akhirnya Kelly cs pun ‘menyerah’ dan mengajukan tuntutan: ABRI tak boleh melakukan operasi militer. Masyarakat pedalaman dijamin tak menderita gangguan, apabila sandera dibebaskan. Mereka juga meminta agar Komite Internasional Palang Merah (ICRC) ikut menjadi fasilitator yang saat itu bagi kita terlalu ‘mengada-ada’ , atau ini sebuah kepanikan Kelly cs karena posisi mereka telah terjepit oleh pasukan Danjen Kopassus saat itu?, namun demi keselamatan seluruh sandera kita pun mengikuti ‘maunya’ mereka.

Namun saat Kelly cs menawarkan lagi syarat , yaitu agar kita mengakui kemerdekaan negara Papua. Sontak , dada Prabowo dan pasukannya ‘bergolak’. Atas seijin ‘pusat’ , 9 Mei 1996, dalam tekanan militernya, Prabowo cs berhasil membebaskan semua sandera dengan korban tewas puluhan orang dari Kelly cs, juga 2 sandera karena ikut melawan Kelly cs. Ke-2nya , Navy dan Matheis adalah pahlawan dalam musibah ini.

Operasi yang dilakukan sejak 8 Januari – 9 Mei 1996 ini dikenal dengan ‘Operasi 130 hari’, hampir semua teroris tewas dan Kelly ‘ngabur’ hingga kemudian di tgl. 16 Desember 2009, Kelly yang dikenal ‘kebal senjata & peluru’ ini akhirnya tewas ditembak tim pemburu TNI/POLRI, di Gorong-gorong, Kabupaten Mimika. Dimana sebelumnya Kelly melakukan perlawanan
(Red-01/foto.ist)


Mitra-kerja/Partnership
Koranjokowi.com
“Ke-2 Mahasiswa Pendemo Kena Karma Jokowi?”
PENTINGKAH PERTEMUAN PRABOWO-MEGAWATI?
SELVI MAS WAPRES & POTENSI DEKRANAS
DARI 41 PROLEGNAS TAHUN 2025-2029, MANA YANG KAMU SUKA?
OH, RETNO. JOKOWI PUN SEKJEN PBB.
“AHMAD DHANI, PKI & PDIP. PIYE IKI,ZAL?”
“MENEBAK PRESIDEN YANG BERJASA KEPADA PRESIDEN SUKARNO TENTANG DUGAAN MEMBANTU KOMUNIS?”
“Mimpi Presiden Prabowo Swasembada/Ketahanan Pangan Thn.2025-2029?”