Koranprabowo.id, PolitikHukum :
Hampir 2 minggu ini saya dan warga memang sedang sibuk diladang sehingga tidak mengikuti kasus tudingan Ijasah palsu bapak Joko Widodo (Jokowi), termasuk salah seorang warga saya yang bertanya soal itu. Maklum mereka paham jika saya memang aktif di Koranjokowi.com sejak thn.2019 dan Koranprabowo.id sebagai Kord.Sumatera utara I
Agar infonya jelas dan valid saya pun berkomunikasi dengan PimRed (14/5) melalui seluler , berikut catatan besarnya.

1.Universitas Gadjah Mada (UGM) siap menghadapi gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Sleman. Bahkan UGM siap buka-bukan bukti di persidangan. Yang saya tidak pahami mengapa jadi melebar apa karena dianggap UGM pro Jokowi?
2.Sidang akan dilaksanakan di PN Sleman , Yogjakarta Kamis, 22 Mei 2025 mendatang.
3.Gugatan yang dilayangkan penggugat masih terkait soal ijazah Presiden ke-7 – Jokowi
4.Pihak penggugat yakni Ir Komardin juga minta ganti rugi Rp 69 T ke UGM.
5.Gugatan itu teregister di PN Sleman dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn tertanggal 5 Mei 2025 dengan klasifikasi perkara yakni perbuatan melawan hukum

“Jika kemudian anggap saja palsu, naudzubillahimindzalik, berarti jabatan sejak Walikota Solo, Gub. Jakarta dan presiden 2 periode apakah terus cacat hukum?, bagaimana dengan nasib para ketua KPUD dan KPU yang meloloskan juga PDIP yang saat itu mencalonkan Jokowi?. Lalu jika memang asli apakah kemudian Jokowi akan mengerahkan perlawanan hukum sehingga mereka menjadi pelanggar hukum KUHP atau UU ITE?. Yang jelas mereka sebetulnya tahu jika semua yang mereka lakukan itu sia – sia, dalam arti mereka tahu jika itu ijasah asli. Lalu apakah nanti UGM pun akan menggugat dsb?. Sebetulnya bukan Jokowi yang menjadi target, namun pemerintahan Prabowo agar goyah”, kata PimRed.

Di era Raja Mataram – Sultan Agung T, disaat semua orang berjuang melawan Belanda ada seorang kepercayaannya bernama Tumenggung Endranata – pejabat tinggi Kesultanan Mataram yang kemudian dihukum mati dengan memisahkan 3 tubuhnya, kepalanya ditanam ditangga pemakaman kerajaan Imogiri – Yogjakarta dan 2 tubuh lainnya pun ditanam diarea itu. “Dia berkhianat dengan melaporkan keberadaan Sultan Agung kepada Belanda dengan upah menggiurkan, kepala sengaja ditanam ditangga agar semua orang yang menuju pemakaman itu otomatis akan ‘menginjak’ kepalanya, demikian nista”. Tutup PimRed , saya tidak paham arahnya kemana apakah karena PN Sleman itu masuk tanah Yogjakarta yang sakral dan agung?
‘Duuh..
(Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


