Koranprabowo.id, Profile :
Sebagaimana dalam tulisan lalu telah disampauikan jika dalam struktur marga Batak, Toga Sihombing memiliki empat anak, yaitu: Silaban: (Borsak Junjungan), Lumbantoruan: (Borsak Sirumonggur), Nababan: (Borsak Mangatasi) dan Hutasoit: (Borsak Bimbinan)
Teman teman, salah satu sosok penting Silaban kita adalah Friederich Silaban (FS).

Dia lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912, FS merupakan penganut Kristen Protestan dan anak seorang pendeta yang sangat sederhana. Saat ada lomba ‘Rancang Bangun Masjid Istiqlal’ yang diadakan oleh Presiden RI- Ir. Soekarno thn. 1955. FS sebetulnya sedang sakit, namun dengan tekad kuat dia pun ikut bersaing bersma 30 peserta lainnya. Ada pun Dewan Juri sayembara terdiri dari para arsitek dan ulama terkenal yang diketuai oleh Presiden Soekarno sendiri. FS pun berpikir keras konsep apa yang akan dilombakan sedangkan FS adalah Protestan, dia pun melakukan riset baik melalui buku-buku Islam juga menemui para tokoh agama maka lahirlah konsep /arsitek dengan nama ‘ Sandi Ketuhanan.
FS putra dari pasangan Noria boru Simamora, dan Sintua Jonas Silaban adalah alumni HIS, Narumonda, Tapanuli, Sumatera Utara. Dalam perjalanan panjangnya, ia kerap menemani presiden termasuk di proyek ‘Pembangunan Nasional’. Setelah masjid Istiqlal FS pun diminta membangun Monumen Nasional /Monas.

Khusus design Istiqlal FS sarat akan dinilai-nilai nasionalisme diantaranya kubah berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945.
Adapun Masjid Istiqlal dibangun di kawasan taman Wilhemina Park. Di tempat ini, banyak berdiri monument peninggalan Belanda dan penaklukan Aceh. Monument-monumen ini kemudian dirobohkan untuk pembangunan masjid.

Sekedar informasi, pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu hingga 17 tahun. Peletakan batu pertama proyek tersebut dilakukan oleh Ir. Soekarno pada 1961 dan diresmikan oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto pada 1978.
(Foto.ist)