Koranprabowo.id, Parekraf :

Banyak  Jawara era 1900an Betawi  Tempo dulu, yang melawan Belanda, konon salah satunya bernama H. Mesir bin H. Missin (Kong Mesir) beliau adalah seorang jawara yang berani, ilmu agama dan beladirinya tinggi tak mempan ditembak oleh Belanda apalagi cuma klewang kompeni. Beliau memang dikenal sebagai perampok kompeni Belanda  dimana hasilnya kemudian  dibagi-bagikan ke rakyat miskin.

Selain kompeni Belanda, para preman dan tukang begal rakyat pasti ‘terbirit – birit jika bertemu Kong Mesir,ibarat bertemu hantu. Konon, pernah ada ceritera saat diminta untuk menunjukan kesaktiannya oleh sekelompok begal di Bukitduri Jakarta selatan dulu, beliau hanya berdoa kemudian berlari diatas air sungai deras ciliwung tanpa basah dan tenggelam. Dan kemudian menggotong buaya besar  kedepan mereka. Mereka pun tobat dan siap menjadi anak-buahnya. Namun Kong Mesir menolaknya, takut tidak amanah, takut malah menyusahkan dirinya dan rakyat. Itulah kenapa Kong Haji lebih memilih sendiri dalam bekerjanya.

‘Ehehehe.

Kong Mesir kalau merampok tuan tanah yang keji, dia akan ambil kerbau didepan pemiliknya namun pemiliknya tak akan mengenali kerbaunya karena tanduknya telah  diputar 180 derajat, eheheh. Kemudian ‘jarahannya itu ditampung disebuah tempat kawasan  dikampung Kranji, yang sekarang dikenal dengan nama ‘KANDANG BESAR berada dari rawa tembaga sampai jalan banteng.

VOC Naikkan Pajak Pertunjukan Ronggeng di Batavia dalam Sejarah Hari Ini, 22 September 1752

Ada ceritera juga saat Kong Haji didaerah Cipete Jakarta selatan dia melihat rombongan penari ronggeng sedang disiksa Belanda karena tidak mampu bayar pajak pertunjukan ronggeng yang diwajibkan Belanda sejak thn.1700-an. Maka tanpa ampun para kompeni itu dibuat babak-belur , bahkan yang memukuli rombongan jari-jari tangannya masing-masing dipotong satu jarinya.

Kong Mesir, memang Jawara Betawi yang kurang publikasi. Bahkan di Psar Minggu Jaksel dan Cirebon ada jalan dengan nama H. Mesir setelah besar dugaan Kong Haji kerapa kesana selain berguru ngaji & bela-diri juga  pernah menikah di Cirebon.

Nama para cucunya adalah Ustadz Agus Saifulloh, Ustadz Hasbulloh, dan masih banyak lainnya. Hal mulia yang menjadi rutinitasnya adalah Kong Mesir ahli ibadah , jarang tidur malam karena dihabiskan untuk sholat malam , baca alquran hingga fajar terbit.

Saya tidak tahu apakah pemprov DKI Jakarta atau Bekasi mempunyai data lebih detil atau tidak tentang beliau.

Pencak Silat | Tokoh sejarah, Pencak silat, Fotografi urban

Kita juga belum tahu pasti apakah beliau juga akrab dengan Si Jampang, Si Pitung dsb yang menjadi legenda Jawara Betawi itu. Yang juga sama – sama melawan Belanda dijamannya. Alfatihah untuk alm. Kong H. Mesir bin H. Missin dan para jawara Betawi lainnya, smoga Surgalah tempatnya kini, aamiin allahuma’aamiin.

Mohon maaf jika ada hal kurang berkenan

(GA/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?