Koranprabowo.id, Unik :
“Semua orang Sunda anjing, Viking anjing. Viking-Bonek sama aja, tapi yang anjing cuma Viking,” ucap M. Adimas Firdaus ‘Resbob youtuber yang mencoba naik daun dengan gaya rasis, menghina komunitas PERSIB (Viking) dan etnis / suku Sunda.
Anak ingusan ini lupa jika Suku Sunda merupakan suku bangsa terbesar kedua di Indonesia dan terbesar keempat di Asia Tenggara. Sejak lama orang Portugis mengatakan jika orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang, bersahaja, jujur dan pemberani.

Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda dilandasi oleh sikap “silih asah, silih asuh, dan silih asih”, artinya harus saling mengasah atau mengajari, saling mengasuh atau membimbing dan saling mengasihi.
Anak ingusan ini tidak paham, jika Leluhur orang Sunda umumnya orang orang sakti, namun mereka enggan berperang sebagaimana dibuktikan oleh raja/kerajaan Sunda masa lalu. Mereka lebih senang berdiplomasi menghindari konflik berskala besar bila memungkinkan. Raja-raja Sunda, seperti Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi), lebih mengutamakan kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur, seperti saluran irigasi, yang menunjukkan fokus pada urusan dalam negeri daripada ekspansi militer/perang.

Anak ingusan ini juga tidak tahu, dibalik keramahan, sopan, dan santunnya orang Sunda. Jika marah, luapan emosinya akan bertolak belakang, bisa menjadi sangat tegas dan ekspresif saat merasa terkhianati atau tersakiti. Kemarahannya sulit dicegah apalagi melanggar prinsip atau etika , ketidakadilan atau penghinaan.
Sunda adalah suku/etnis atau kelompok masyarakat termasuk Viking, bukan hewan atau kelompok hewan Anjing. Suku/orang Sunda saat ini lebih dari 36 juta dan tidak terhitung jika dijumlahkan sejak kerajaan Salakanagara sebagai kerajaan pertama Jawa Barat di Banten yang berdiri tahun 130 Masehi lalu.

Anak ingusan ini juga tidak tahu, jika HUKUM GANTUNG dilarang dalam hukum. Jika saja sebaliknya, maka Resbob adalah orang pertama yang dihukum gantung orang Sunda. Hirup sing dépé-dépé handap asor, ulah adigung adiguna asa aing uyah kidul. Luhur élmu gedé dunya euweuh hartina lamun teu dibarengan ku tingkah laris anu hadé.. Artinya: Hidup harus rendah hati, jangan arogan merasa diri paling jago. Banyak ilmu & harta benda pun percuma jikalau tak disertai dengan tingkah laku yang baik.
‘Salam olah-raga, mangga…
(Red-01/Foto.ist)
