Koranprabowo.id, Lifestyle:

“Yang mana saja, silahkan”, jawab PimRed saat ditanyakan mana yang harus ditulis dari ke-3 materi itu melalui seluler. Akhirnya kami putuskan tentang ‘Preman Pensiunnya saja.Oke lah kalau begitu.

Waktu terus berjalan, cita-cita boleh setinggi langit namun takdir dan ajal hanya Tuhan yang tahu, berikut daftar pemain SPP yang telah meninggal dunia

Roy Chunonk (Maman Suherman)

Roy Chunonk dikenal sebagai pemeran Maman Suherman yang muncul pada musim pertama Preman Pensiun. Ia meninggal dunia pada 28 Oktober 2014 di Tasikmalaya setelah sebelumnya mengeluh sakit perut.

Kepergiannya di waktu proses produksi musim perdana Preman Pensiun masih berjalan. Meninggalnya Roy menjadi kehilangan pertama bagi keluarga besar serial tersebut.

Didi Petet (Kang Bahar)

Aktor senior Didi Petet meninggal dunia pada 15 Mei 2015 dalam usia 58 tahun akibat komplikasi penyakit asam lambung. Ia memerankan Kang Bahar, sosok preman yang dihormati dan menjadi figur sentral di awal cerita Preman Pensiun.

Andi Agus (Mang Idin)

Andi Agus adalah pemeran Mang Idin, salah satu karakter pendukung yang membuat cerita Preman Pensiun lebih berwarna karena sebagai asisten sutradara. Ia meninggal dunia pada 15 Desember 2020 atau beberapa waktu usai serial ini memasuki masa keemasannya.

Firmansyah Pitra (Kang Pipit)

Karakternya digambarkan sebagai preman garang dengan tampilan kepala botak. Sifatnya sering mencuri perhatian. Sosok Kang Pipit menjadi salah satu karakter yang mudah dikenali.

Muhammad Jamasari (Kang Gobang)

Nandi Juliawan (Encuy)

Encuy adalah tokoh yang dikenal menjadi calo angkot pada sinetron Preman Pensiun. Penampilannya sangat khas dengan mengenakan topi pet.

Dan yang kemarin, adalah ‘kang Mus, alias Epy Kusnandar, yang sebetulnya saat ini akan memasuki shooting SPP Ke-10. Apapun benar kata PimRed bahwa takdir atau kematian adalah rahasia Tuhan. Kita boleh berencana setinggi langit namun maha penentu. Semoga para almarhum diampuni segala khilapnya dan surga jaminannya karena mereka telah menghibur kita selama ini, menghilangkan kepenatan dan riuhnya politik.

Dalam ajaran Kristiani, kematian bukan akhir dari segala sesuatu tetapi merupakan transisi menuju kehidupan kekal. Orang yang telah meninggal dunia tidak bisa melakukan sesuatu lagi untuk keselamatan mereka. Namun, kita harus tetap memberi doa dan penghormatan kepada mereka, seperti lewat Injil atau firman Tuhan dalam Alkitab. Roma 14:8, “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”, Amen.

(Foto.ist)

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?