Koranprabowo.id, Lifestyle:
PimRed kemarin (4/12) meminta untuk kami menulis hal-hal yang ringan namun sarat pesan kemanusiaan, pasti bingung apa yang mau disampaikan. Tidak lama ditelevisi tersiar meninggalnya salah satu tokoh kunci sinetron ‘Preman Pensiun’, kang Muslihat (Epy Kusnandar) karena sakit radang otaknya yang telah menahun. Kang Mus – 61 tahun meninggal Rabu, 3 Desember 2025 pukul 14.24 WIB di RS – PON (Pusat Otak Nasional), Cawang, Jakarta Timur karena penyumbatan pembuluh darah di batang otak (brain stem stroke).
Ada tiga pilihan tulisan awalnya yang kami diskusikan , tentang RS-PON, tentang Kang Mus atau tentang wasiat kang Mus yang sejak jauh hari jika meninggal minta dimakamkan dekat makam ibunya di Garut, Jawa Barat namun kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

“Yang mana saja, silahkan”, jawab PimRed saat ditanyakan mana yang harus ditulis dari ke-3 materi itu melalui seluler. Akhirnya kami putuskan tentang ‘Preman Pensiunnya saja.Oke lah kalau begitu.
Sinetron Preman Pensiun (SPP) adalah serial televisi Indonesia produksi MNC Pictures yang ditayangkan perdana 12 Januari 2015 pukul 17.00 WIB di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Aris Nugraha. Serial yang ide ceritanya dari Aris Nugraha ini, yang awal musim dibintangi oleh Didi Petet, Epy Kusnandar dan Mat Drajat, menceritakan kehidupan premanisme di Kota Bandung.
Sejak thn.2015 hingga Mei 2025 (SPP ke-10) , telah menghasilkan 418 episode dengan bebeberapa pemeran yang datang dan kemudian berganti, tidak terhitung berapa jumlah pemeran, crew dan figuran yang mendapat rejeki atas ini semua.
Ceritera awalnya dimulai dengan tokoh ‘kang Bahar (alm.Didi Petet) ditemani ajudan setianya, kang Mus dan kang Komar (Mat Drajat) preman yang gemulai ini adalah sebagai pelindung (backing) para pedagang kaki lima, calo terminal juga menguasai sebuah pasar (Pasar Palasari) dan terminal bus (Terminal Cicaheum) di Kota Bandung. Hingga kemudian mereka memutuskan untuk pensiun sebagai preman. Mereka boleh pensiun namun kehidupan dilapangan seperti itu tidak akan pernah hilang, karena identik dengan kemiskinan dan pengangguran di kota besar.
Waktu terus berjalan, cita-cita boleh setinggi langit namun takdir dan ajal hanya Tuhan yang tahu, berikut daftar pemain SPP yang telah meninggal dunia
Roy Chunonk (Maman Suherman)
Roy Chunonk dikenal sebagai pemeran Maman Suherman yang muncul pada musim pertama Preman Pensiun. Ia meninggal dunia pada 28 Oktober 2014 di Tasikmalaya setelah sebelumnya mengeluh sakit perut.

Kepergiannya di waktu proses produksi musim perdana Preman Pensiun masih berjalan. Meninggalnya Roy menjadi kehilangan pertama bagi keluarga besar serial tersebut.
Didi Petet (Kang Bahar)
Aktor senior Didi Petet meninggal dunia pada 15 Mei 2015 dalam usia 58 tahun akibat komplikasi penyakit asam lambung. Ia memerankan Kang Bahar, sosok preman yang dihormati dan menjadi figur sentral di awal cerita Preman Pensiun.

Andi Agus (Mang Idin)
Andi Agus adalah pemeran Mang Idin, salah satu karakter pendukung yang membuat cerita Preman Pensiun lebih berwarna karena sebagai asisten sutradara. Ia meninggal dunia pada 15 Desember 2020 atau beberapa waktu usai serial ini memasuki masa keemasannya.

Firmansyah Pitra (Kang Pipit)
Firmansyah Pitra, yang dikenal lewat perannya sebagai Kang Pipit, meninggal pada 29 Januari 2021 akibat penyakit jantung.

Karakternya digambarkan sebagai preman garang dengan tampilan kepala botak. Sifatnya sering mencuri perhatian. Sosok Kang Pipit menjadi salah satu karakter yang mudah dikenali.
Muhammad Jamasari (Kang Gobang)
Muhammad Jamasari meninggal dunia pada 7 Februari 2025 di usia 56 tahun. Ia berperan sebagai Kang Gobang yakni seorang preman yang telah bertobat dan taat dalam beragama. Karakternya cukup ikonik

Nandi Juliawan (Encuy)
Nandi Juliawan, pemeran Encuy, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Garut pada 6 September 2025 dalam usia 32 tahun. Polisi saat itu menduga penyebab kematiannya adalah bunuh diri, sehingga kabar tersebut sempat menjadi perhatian publik.

Encuy adalah tokoh yang dikenal menjadi calo angkot pada sinetron Preman Pensiun. Penampilannya sangat khas dengan mengenakan topi pet.

Dan yang kemarin, adalah ‘kang Mus, alias Epy Kusnandar, yang sebetulnya saat ini akan memasuki shooting SPP Ke-10. Apapun benar kata PimRed bahwa takdir atau kematian adalah rahasia Tuhan. Kita boleh berencana setinggi langit namun maha penentu. Semoga para almarhum diampuni segala khilapnya dan surga jaminannya karena mereka telah menghibur kita selama ini, menghilangkan kepenatan dan riuhnya politik.
Dalam ajaran Kristiani, kematian bukan akhir dari segala sesuatu tetapi merupakan transisi menuju kehidupan kekal. Orang yang telah meninggal dunia tidak bisa melakukan sesuatu lagi untuk keselamatan mereka. Namun, kita harus tetap memberi doa dan penghormatan kepada mereka, seperti lewat Injil atau firman Tuhan dalam Alkitab. Roma 14:8, “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”, Amen.
(Foto.ist)
