Koranprabowo.id, Unik :

Ini tidak ada kaitannya dengan meningkatnya korban keracunan MBG di Prov. Jawa barat yang mencapai lebih dari 4.125 anak. Hanya jangan ada lagi 1000 alasan dari para penyedia MBG, lalu mengapa tidak ada sangsi hukum jika ada kelalaian dari pengelolanya?

Teman – teman relawan, di Filipina, ada yang disebut dengan “pagpag” , makanan sisa yang berasal dari tempat sampah, dibersihkan, dan dimasak kembali hanya untuk bertahan hidup. Pagpag juga berarti “menghilangkan debu”

Di daerah kumuh Manila, makanan terbuat dari potongan daging, ikan, atau nasi yang terkumpul dari sampah makanan cepat saji, lalu dijual murah di jalanan. Bagi banyak orang, ini bukan pilihan. Ini satu-satunya cara untuk menjauhkan rasa lapar saat harga pangan naik dan bantuan tidak pernah datang.

Para dokter disana selalu memperingatkan bahwa pagpag dapat menyebabkan keracunan makanan, kolera, dan penyakit mematikan lainnya, terutama pada anak-anak. Namun, untuk ribuan, itu adalah makanan yang tidak mampu mereka tolak. Ini adalah bukti ketahanan yang memilukan — dan pengingat betapa tidak adilnya kelangsungan hidup.

(Foto.ist)

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?