Koranprabowo.id, Politik :
Februari 2024 lalu, Ahok yang menjadi jubir Capres Ganjar-Mahfud MD mengatakan jika dia tidak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja. Ahok bahkan mengatakan jika Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja. “Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?” ujar Ahok kepada seorang ibu yang bertanya.

“Nah makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja,” ucap Ahok saat itu
Sontak ini membuat gaduh politik nasional, sehingga Capres Prabowo menanggapi dengan kalimat,” Jokowi merupakan orang yang berdedikasi tinggi bagi Indonesia. Tidak ada capeknya, tidak ada istirahatnya. Kalau ada yang mengatakan beliau tidak bisa bekerja, itu orangnya saya kira ya otaknya perlu diperiksa itu,” kata Prabowo (7/2/2024).
Juga tanggapan dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla mengatakan “Orang kerja itu macam-macam, yang paling hebat Jokowi kerjanya dengan blusukan,tak ada presiden di Indonesia yang memiliki kemampuan seperti Jokowi untuk blusukan. Dengan blusukan membuat Jokowi sangat hafal masalah rakyatnya juga harga-harga bahan pokok di pasar”

Tidak sampai disitu, seiring waktu terus berjalan, Nyatanya?
- Berdasarkan hasil survei Kompas, 4-10 Januari 2025, tidak kurang dari 80,9% responden yang tersebar di 38 provinsi negeri ini menyatakan rasa puas terhadap kinerja Presiden Prabowo-Wapres Gibran dan hanya sebesar 19,1% yang menyatakan tidak puas.
2.Lembaga Survei Nasional (LSN) pun menyebut sebanyak 87,5% masyarakat Indonesia menyebut puas dengan 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
3.Sebagai pembanding, survei 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang diselenggarakan pada Januari 2015, misalnya, mencapai 65,1% dan pasca Pandemi Covid19 tahun 2022-2023 , Lembaga Survei Indometer mengatakan tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi mencapai 78,3%.

4.Lembaga survey Indonesian Social Survey (ISS) , salah satu lembaga survei yang terdaftar sebagai anggota resmi Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI) bulan Juli 2025 lalu mengatakan jika indeks kualitas hidup Indonesia di masa pemerintahan Presiden Prabowo cukup baik yaitu sebanyak 78%, berdasarkan 7 indikatornya, yaitu ; Keamanan 72,3 persen, Rasa Percaya 70,2 persen, Kesehatan 70.1 persen, Partisipasi Politik 69,7 persen, Kesejahteraan Psikologis 67,3 persen, Kualitas Lingkungan 62,9 persen dan Kesejahteraan Ekonomi 42,6 persen.

5.Jika ada sebagian Ahoker’s yang mengatakan dikala Ahok dipenjara di Mako Brimob sejak 9 Mei 2017 – 24 Januari 2019 mengapa Jokowi ‘tidak membela’. Wapres JK mengatakan, “Ini soal demokrasi. Dalam demokrasi Anda harus siap menerima kemenangan dan kekalahan. Jika Anda kalah, Anda harus menerima kekalahan. Kasus yang dihadapi Ahok, adalah tentang penghinaan agama dan Anda tak boleh menghina agama dan Ahok, menurut pengadilan setelah enam bulan menggelar perkara dinyatakan bersalah,” jelasnya
6.Senin (25/11/2019), Presiden Jokowi memilih Ahok sebagai Komisaris utama PT. Pertamina, dan mundur Jumat (02/02/2024) atau setelah menjabat 5 tahun karena akan menjadi Jubir Capres Ganjar-Mahfud MD. Jika memang Jokowi tidak bisa bekerja mengapa Ahok menerima jabatan itu?
7.Kalau Jokowi tidak bisa bekerja bagaimana mungkin menjadi Presidensi G20/Th.2020, dan kini sejak tgl. 22/9 Jokowi bersama 21 kepala negara lain ditunjuk sebagai Dewan Penasehat Global Bloomberg Economic Value. Ahok jadi apa?, Anies jadi apa?, Roy Suryo Cs jadi apa?
‘Nah semua apa yang dituding dan disepelekan Ahok tidak terbukti. Dan wajar jika banyak relawan yang sulit melupakan prilaku Ahok kepada Jokowi, Prabowo dan Gibran ini, mungkin sampai mati sekalipun.
‘Paham ya, Ehehehe.
(Red-01/Foto.ist)