Koranprabowo.id, PolitikHukum :
Seakan tidak akan pernah bosan jika sekarang kita bicara tentang GAJAH, ini semua gegera PSI yang berganti logonya, ehehe.

Sebagai orang Sunda, pastinya kita tahu jika Raja ‘Sri Baduga Maharaja, nama asli dari Prabu Siliwangi yang memerintah kerajaan Pajajaran thn.1482-1521 Masehi ini selain dikenal dengan ‘maung’-nya juga menggunakan lebih dari 40 ekor Gajah sebagai alat transportasi juga ‘alat /armada perangnya, sehingga Pajajaran sangat disegani.


Keberadaan gajah dalam jumlah besar menjadi simbol kekuatan dan disegani oleh kerajaan lain, terutama tercatat dalam catatan Portugis. Spirit prajuritnya yang mencapai ratusan ribu semakin kuat jika ditemani maung dan gajah-gajahnya itu.
Gajah memiliki peran penting dalam pertempuran, baik sebagai kendaraan untuk perwira maupun untuk memecah barisan musuh.
Prabu Siliwangi sangat disegani juga dihormati sebagai sosok pemimpin ideal dan memiliki pengaruh besar di masyarakat Sunda. Selama masa hidupnya ia dihormati semua rakyatnya, diakui sebagai leluhur para manak atau bangsawan Sunda, dan dipercaya selalu mengayomi semua masyarakat tidak pandang ras, suku, budaya dan agama. Ia satu-satunya raja yang namanya hingga sekarang masih menjadi idola di masyarakat Sunda.
Dalam beberapa sumber disebutkan jika Gajah gajah itu didatangkan dari negeri Siam /Thailand, Kerajaan Sriwijaya – Sumsel, Lampung, dsb. Menurut sumber, Gajah Siam berkulit putih itu kendaraan ‘idolanya’ Prabu Siliwangi, baik untuk sidak maupun bertemu raja lainnya.

Bahkan sekitar abad ke-11 hingga ke-13, Caruban /Cirebon yang saat itu masih menjadi bagian dari Kerajaan Wanagiri, salah satu dari kerajaan kecil yang berada di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Awalnya merupakan salah satu hutan lebat dan tempat pemelihataan gajah-gajah tersebut sebelum dibawa ke kerajaan Pajajaran.
Maka kemudian di daerah Palimanan didirikanlah patung Gajah itulah asal muasal nama Palimanan yang diambil dari ‘Liman , bahasa Sansakerta yang berarti Gajah.

Juga di Lampung, ada nama Pajajaran disana yaitu nama pekon (kampung/desa) Pajajaran yang berada di kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Indonesia

Bahkan di Di dekat Kantor BPN Kab. Lamteng dibangun patung 9 Gajah putih yang menandai Kesuttanan Jurai Siwo Mego, simbol sembilan marga yang menjadi tonggak sejarah di Lampung Tengah.

Jauh sebelum era Prabu Siliwangi, khususnya saat Kerajaan Tarumanagara, abad ke 4 Masehi – 7 Masehi, binatang Gajah pun familiar dan dikenal masyarakat. Salah satu buktinya adalah Prasasti Kebon Kopi peninggalan raja termasyhur Tarumanagara, Maharaja Purnawarman, yang ditemukan di kebun kopi milik Jonathan Rig di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor.


Selain tulisan beraksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, pada prasasti itu, terdapat lukisan tapak kaki gajah. Tulisan prasasti itu berbunyi “jayavis halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam padadavayam” (Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa). Menurut mitologi Hindu, Airawata adalah nama gajah tunggangan Batara Indra, dewa perang dan penguasa guntur.

Era tahun 1770, ada seorang raja kecil di Batulayang Kab. Bandung bernama Dalem Abdul Rohman (Dalem Batulayang), yang ditugaskan membantu melawan VOC di Palembang, saat kembali ke Batulayang, Dalem membawa oleh-oleh berupa seekor gajah besar. Karena itu pula, Abdul Rohman dikenal sebagai ‘Dalem Gajah’. Selama gajah itu hidup, selalu dimandikan di sebuah Leuwi atau lubuk di daerah Cimahi Selatan. Akhirnya, tempat itu pun dikenal sebagai ‘Leuwigajah’, adapun kandangnya ada di kecamatan Kutawaringin yang kemudian berganti nama menjadi ‘Kampung Gajah’.

Di masa lampau, Cekungan Bandung, sisa danau purba Bandung , sampai saat ini mencakup Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan sebagian wilayah di Kabupaten Sumedang—yang asalnya merupakan sebuah danau purba, diperkirakan bukan hanya menjadi habitat satwa seperti badak maupun harimau, tetapi juga Gajah.
‘Apapun jika bicara tentang PSI, egh, Gajah . Maka akan ada jutaan kata disana.
BERSAMBUNG
(Red-01/Foto.ist)



KORANPRABOWO FB :https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737
https://www.facebook.com/share/1ApupGtMtL



