Koranprabowo.id, Politik :
Petinju legendaris Muhammad Ali atau Cassius Marcellus Clay, Jr.; kelahiran Kentucky,AS tgl. 17 Januari 1942 – 3 Juni 2016 terkenal dengan gaya ‘Footwork’ , gerakan kaki yang gesit , dancing jab dan “Rope-a-dope”, yang menempatkan lawannya di tali ring untuk melelahkan mereka.
Itu Muhammad Ali, yang ini namanya Ahmad Ali yang baru dilantik sebagai Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jumat 26/9 lalu. Beda – beda tipis keduanya, yang jelas saat sambutan Ahmad Ali, meminta seluruh kader berani membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini dikuyu-kuyu, dan tidak ada kader PSI yang membelanya.

Ahmad Ali juga mengatakan, PSI yang membutuhkan Jokowi, bukan sebaliknya. “Pak Jokowi tidak membutuhkan kita, tapi PSI membutuhkan Pak Jokowi. Pak Jokowi dan Mas Kaesang itu adalah modal utama kita. Maka menjadi kewajiban kita adalah menjaga dua tokoh ini, menjaga image kedua tokoh ini,” tuturnya.
‘Buumm, something happend, boss?, ehehe.
SIAPA AHMAD ALI
Ahmad H.M. Ali , lahir di Morowali, Sulteng tgl. 16 Mei 1969, diawali sebagai pengusaha SDA sukses. Yang kini menjabat sebagai Anggota DPR-RI /Komisi III sejak 2014 dari Dapil Sulawesi Tengah. Dia memang kader Partai NasDem dan duduk di Komisi III, merangkap sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem.

Berikut catatan pribadinya;
●Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah, ●Pengurus KADIN Sulawesi Tengah, ●Pengurus Pemuda Pancasila, ●Pengurus HMI Cabang Palu, ●Anggota DPR-RI (2014–2019, 2019–2024), ●Bendahara Umum Partai NasDem (2017–2019), ●Ketua Fraksi Partai NasDem DPR-RI (2019–2024) dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem (2019–2024)
Teman teman relawan dimana saja berada,
pasti kita belum lupa disaat Pilpres 2024 lalu Ahmad Ali menjabat sebagai Ketua Pelatih Kepala Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) yang ditunjuk oleh Nasdem. Kalau pun demikian yang saya ingat, Ahmad Ali kritis terhadap AMIN. Salah satunya saat Anie menentukan kriteria Cawapresnya tanpa diskusi dengan Nasdem terlebih dahulu, ” Anies inkonsisten dengan terus menambah kriteria cawapres. Anies terkesan hanya ingin mencocokkan kriteria cawapres menurut dirinya sendiri“

Apakah ini mengulang bulan madunya Jokowi-Nasdem sebagaimana saat Pilpres 2014-2019 dan 2019-2024 lalu, dimana Nasdem memang sangat dekat dengan Jokowi. Bahkan saat Kongres III /Nasdem di JCC Jakarta (25/8/2024), Surya Paloh mengakui kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun dan berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan pembelajaran politik kepada Partai Nasdem.

Saat Jokowi memberikan sambutan, dia mengatakan hubungannya dengan Surya Paloh dan Partai NasDem demikian baik selama 10 tahun, kerap berdiskusi dan tercatat sebagai partai yang pertama kali mencalonkannya di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Saya jadi ingat pesan almarhum ayah, ‘dalam politik tiada musuh dan teman yang abadi’
(Red-01/Foto.ist)

