Koranprabowo.id, MICE :
Jika kita bicara tentang Pesantren Buntet, Kab. Cirebon, Jawa Barat maka tidak terlepas dari rencana event ‘Lomba Film Pendek Antar Santri Se-Jawa Barat Thn.2025 (LSF-ASJB2025) , Haul ke-21 KH. Prof Dr MA Fuad Hasyim, khususnya sosok ulama besar bernama ‘Kyai Muqoyyim bin Abdul Hadi (Mbah Muqoyyim) adalah pendiri Pondok Buntet Pesantren pertama kali di daerah Cimarati, Dawuhan Sela, Desa Buntet diperkirakan sekitar tahun 1750
Seiring waktu, Pondok Pesantren Buntet Cirebon berada di urutan ke-6 dari 56 pondok pesantren yang dikategorikan sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dengan jumlah santri dan alumninya lebih dari 4 juta orang yang menyebar aneka profesi baik nasional dan LN.

Berikut silsisah Mbah Muqoyyim terhitung sejak Nabi Adam AS, beliau di generasi ke -80. Berdasarkan turunan dari Sunan Gunung Jati beliau ada di silsilah pertama.
69. SYARIF ABDULLAH MESIR – RARA SANTANG (PUTRI PRABU SILIWANGI)
70.SYARIF HIDAYATULLAH / SUNAN GUNUNG JATI
80.RATU AYU KHOERUN NISA + MBAH MUQOYIM
85.KH. ABBAS ABDUL JAMIL
86.KYAI HASYIM

87.KH. FUAD HASYIM
[Nama Anak : Luthfy Elt Hakim – Neli Nailufar – Sholahudin Al-Faiz – M Abbas – M Naufal – Gus Faris – Nurul Hikmah – Ismatul Rohmah – Ainul Widar – Ratna]

Mbah Muqoyyim kelahiran thn.1689 ini adalah mufti Kerajaan Cirebon (Sultan Khairuddin I atau Sultan Anom VI Muhammad Kamaroedin I), yang sangat membenci Belanda, maka disusunlah strategi untuk melawan namun tidak dengan kekerasan atau menggunakan senjata, yang dilakukan adalah dengan menyebarkan agama Islam terlebih dahulu karena banyak saat itu masyarakat yang juga bukan asli Cirebon sambil menyusun kekuatan.

Mbah Muqoyyim disebut menjalani tirakat dengan cara berpuasa selama 12 tahun saat mendirikan Pondok Pesantren Buntet. Ketika jumlah santri/jamaah pesantren maju pesat, Belanda menyerbu. Kemudian karena banyaknya santri yang tewas disana maka dinamakan kemudian dengan nama ‘Makam Santri.
Kedigdayaan / Qaromah Mbah Muqoyyim diantaranya, dapat membuat bendungan dari seutas benang, dengan sebuah pohon seluruh kebutuhan kayu untuk membangun masjid terpenuhi. Lainnya, saat diserang Belanda Mbah Muqoyyim melemparkan kendi ke balong, seketika menyebabkan banjir bandang dan banyak menewaskan Belanda. Beliau wafat thn.1785 dan dimakamkan di Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Cirebon

Pondok Pesantren Buntet terus berkembang hingga mampu melahirkan tokoh-tokoh besar yang berkontribusi terhadap berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu sosok yang cukup ternama adalah KH Abbas Abdul Jamil (Kyai Abbas) merupakan salah satu tokoh penting dalam gerakan melawan penjajah usai dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari atau Panglima Perang tgl.10 November 1945 di Surabaya.

Perjuangan dakwah Islam ini kemudian diteruskan KH Faris Fuad Hasyim (Gus Faris) sebagai cucu dari Kyai Abbas dan putra KH. Prof Dr MA Fuad Hasyim (Gus Hasyim – kelahiran Cirebon, tgl. 26 Juni 1941 – Wafat tgl. 12 Juli 2004) yang kini Gus Faris sebagai Pimpinan Pesantren Nadwatul Ummah, Buntet, Kab. Cirebon.
‘Alfatihan dan doa terbaik bagi para almarhum/mah keluarga besar pesantren Buntet, semoga surgalah tempat mulia mereka, Aamiin YARA.

Gus Hasyim dan Gus Dur
(Red-01/Foto.ist)

[Lomba Film Pendek Santri Jabar 2025 “PERAN SANTRI DALAM ASTACITA TAHUN 2024-2029” resmi dibuka] , Kami dari Tim Lomba Film Pendek Santri se-Jawa Barat 2025 dengan bangga mengundang kalian semua untuk bergabung dalam ajang kreatif ini!
Tunjukkan bahwa film bukan cuma soal estetik, tapi juga bisa jadi alat perubahan di era digital.
Buktikan bahwa kreativitasmu layak dilihat, didengar, dan dihargai!
Kenapa harus ikut?
Total hadiah JUTAAN RUPIAH
E-sertifikat eksklusif untuk seluruh peserta
Contact Us :
Raudlatul Jannah – 085842600232 :: I’o Tarzuki – 085272192220 :: Ust.Ahmad Fahmi – 08996487514
More Info :
Instagram @fps_official_2025