Koranprabowo.id, IstanaKabinet :
Saat media bertanya kepada Ferry Irwandi – influencer terkenal , “Apa pesan untuk Presiden Prabowo?”, pria cuek kelahiran Jambi tgl. 16 Desember 1991 ini menjawab. “Main handphone, lihat sosial media”.Yang artinya kurang lebih melihat dan berkomunikasi langsung dengan rakyatnya dan memahami apa yang terjadi diluar sana.

Saya manggut-manggut, oh ya, Ferry awalnya adalah PNS Kemenkeu RI di bagian hubungan masyarakat sebagai videografer. Namun setelah 10 tahun berkarier, ia kemudian mengundurkan diri pada November 2022 dan memulai karier penuh waktunya sebagai pembuat konten. Ia mulai aktif di YouTube sejak 2010, dan mengisi kanal YouTubenya dengan berbagai topik edukasi, termasuk politik, keuangan, filsafat Stoikisme (filsafat Yunani kuno), dan isu – isu sosial. Namun ‘galak jika ada influencer yang mempromosikan judi online, entah berapa orang yang telah dilaporkan.

Pernyataan “Main handphone, lihat sosial media”, bagi saya , sangat sederhana namun sejuta makna. Yang ada difikiran saya, dengan melihat sosial media maka seorang Prabowo akan langsung tahu isu dan masalah apa yang sedang viral diluar Istana. Bahkan akan meningkatkan reputasi, merespons isu secara efektif, serta mendorong keterlibatan dan kolaborasi dengan rakyatnya. Yang lebih penting Prabowo selaku Presiden tidak hanya mendapatkan laporan ‘sepihak’/asbun/ABS dari para pembantunya.

Saya teringat sejak Jokowi menjabat Gubernur Jakarta dan Presiden 2 periode, beliau sangat inten disela waktu luangnya untuk ‘berselancar di sosial media. Kalau pun ada tim media, beliau tetap melakukan ‘personal contact’ dengan rakyatnya dikala waktu luang. Kepada media , Jokowi pernah mengatakan jika Indonesia diakui sebagai negara yang cukup aktif di media sosial karena lebih dari 70% warganya mempunyai handphone dan terkoneksi dengan internet. Jika orang menggunakan internet dengan hal positif, tentu itu dampaknya luar biasa. Tapi jika internet terutama media sosial digunakan untuk negatif, inilah yang bisa membawa dampak buruk bagi tatanan kehidupan sosial.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat, bahwa sosial media ibarat hutan belantara berita dan informasi. Karena itu, masyarakat harus pandai-pandai memilah mana yang substansi dan sekedar sensasi. Yang benar dan yang salah, yang asli dan yang palsu, ujaran kebenaran dan kebencian, suara dan kegaduhan, voice dan noise. Sebagaimana dituliskannya melalui akun twitternya
Jokowi mengelola media sosial sesuai dengan ciri khas dan posisinya sebagai orang nomer satu di Indonesia, yang dapat langsung mengetahui permasalahan yang ada sekaligus meng-eksekusinya langsung. Jokowi berhasil memunculkan gaya politik baru yang berbeda pada kepemimpinan sebelumnya, dekat dengan rakyat termasuk usia muda namun tetap disegani di dunia internasional.

Terbukti diantaranya, ●Jokowi sebagai Ketua KAA ke-60 thn.2015, ●Jokowi disebut sebagai tokoh muslim berpengaruh oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) , ●Jokowi berhasil mengembalikan sejumlah tambang raksasa ke pangkuan Ibu Pertiwi , Blok Mahakam di Balikpapan, Kalimantan Timur, Freeport – Papua, serta Blok Rokan di Provinsi Riau. Dimana Ketiganya merupakan aset tambang negara yang selama ini telah dikelola dan dikuasai oleh pihak luar atau asing, diperkirakan kerugian negara sekitar Rp.100 triliun dapat diselamatkan/tahun ● Jokowi dikenal tegas dalam memerangi narkoba dimana 14 terpidana narkoba dieksekusi mati usai menolak grasi mereka, diantaranya WNA (Prancis, Filiphina, Brazil, Belanda, Vietnam, Australia, Ghana, Spanyol dan Nigeria) ● Jokowi merebut saham Freeport hingga 51,2%, ● Jokowi diakui dunia berhasil menangani Covid19 dengan baik ● Jokowi membubarkan HTI & FPI, tampil di kapal perang saat konflik pulau Natuna dengan China, ● Jokowi menantang balik Malaysia saat konflik Ambalat ● Jokowi sebagai Presidensi G20/2021, ● Jokowi menemui Presiden Rusia – Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy saat ada konflik, ● Jokowi menarik uang di LN melalui amnesti pajak lebih dari Rp.4.100 triliun, dsb. Bahkan tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinannya selama 10 tahun tetap tinggi, berkisar antara 65–80,2%. Bahkan pasca pensiun pun masih banyak masyarakat yang menemuinya di Solo.

Selain sosial media Jokowi sangat dekat dengan relawannya, baginya relawan adalah mitra kerja yang juga memiliki peran penting untuk mengoreksi dan mengevaluasi kebijakan yang diambilnya,“Saya ini manusia biasa yang penuh dengan kekurangan yang sering juga khilaf, tapi kalau diingatkan terus oleh relawan, saya akan tahu”, kata Jokowi usai menang saat Pilgub DKI Jakarta thn.2012 lalu.
(Red-01/Foto.ist)
