Koranprabowo.id, Istana :
Suku Anak Dalam (SAD), juga dikenal sebagai Orang Rimba atau Suku Kubu, merupakan salah satu suku terasing yang ada di nusantara dipercaya berasal dari masyarakat Desa Kubu Karambia yang menolak ajaran Islam dan melarikan diri ke hutan seluruh Sumatera termasuk ke Jambi. Mereka hidup sangat sederhana dan sangat bergantung pada alam. Mereka belum memakai pakaian seperti yang dipakai oleh masyarakat modern.

Berburu binatang seperti Babi, Kura-kura, Beruang, Monyet, Ular, Labi-labi, Rusa, Kijang dan berbagai jenis unggas, yang ada di dalam hutan, merupakan salah satu bentuk mata pencaharian mereka sehari – hari. Kegiatan berburu dilaksanakan secara bersama-sama dengan membawa anjing. Alat yang digunakan adalah Tombak,kecepet/senapang dan Parang. Di samping itu untuk mendapatkan binatang buruan juga menggunakan sistem perangkap dan jerat. Jenis mata pencaharian lain yang dilakukan adalah meramu didalam hutan, yaitu mengambil buah-buahan dedaunan dan akar-akaran sebagai bahan makanan

Seiring waktu, Kini mereka juga telah mengenal pertanian dan perkebunan dengan mengolah ladang dan karet sebagai mata pencahariannya. Awalnya mereka hidup berpindah-pindah. Dikawasan hutan secara berkelompok dan menyebar di beberapa Kabupaten, seperti di Kabupaten Batang hari, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin namun kehidupan sehari-harinya diatur dengan aturan, norma dan adat istiadat yang berlaku sesuai dengan budayanya.
Kehidupan mereka seminomaden, dan berkelompok dengan sebutan “Tubo” yang dipimpin oleh seorang “Tumenggung” dan terdiri dari beberapa kepala keluarga. Biasanya pemilihan Tumenggung berdasarkan garis keturunan, tetapi sekarang siapapun bisa dipilih sebagai Tumenggung asalkan dinilai punya kapasitas.

Jumlah Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi, diperkirakan thn.2024 lalu sekitar 200.000 orang dan mayoritas tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang luasnya lebih dari 54.000 hektar dan sekitarnya



“Ya sekitar Oktober 2015, usai melihat lokasi kebakaran hutan Presiden Jokowi dan ibu Iriana bertemu SAD di Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Selanjutnya mereka menuju ke lokasi pengungsian Suku Anak Dalam di perkebunan sawit”, kata PimRed.
Ditambahkan PimRed dari pertemuan itu berkembang kepembicaraan mengenai tawaran Presiden Jokowi akan membangunkan rumah untuk mereka, mereka menyetujui asal harus dibangun di dalam hutan.Diperkirakan hingga tahun 2020 telah dibangun lebih dari 605 unit rusus tipe 36 yang diperuntukkan untuk nelayan dan suku anak dalam
Saat Pilpres 2024 lalu suara Prabowo-Gibran di Prov. Jambi mencapai 1.438.952 suara atau 65,23%. Dan kami yakin ada suara dari SAD. Maka, kapan Presiden Prabowo dan Wapres mampir kesini?
(Foto.ist)



https://www.instagram.com/koranprabowo.id_/profilecard/?igsh=MzB4N3g3NHJkOG15
GIBRAN – DEDI MULYADI2029:https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB :https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737




