Koranprabowo.id, IstanaKabinet :
Muhammad Qodari atau disingkat M. Qodari (MQ) , lahir di Palembang Sumsel tgl. 15 Oktober 1973 yang sejak tgl . 17 September 2025 menjabat selaku Kepala Staf Kepresidenan. Alumni fak.Psikologi sosial UI dan S2 University of Essex, Inggris,bidang political behavior serta Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol – UGM dengan predikat yang sangat memuaskan ini dikenal ramah dengan media.
Sebagaimana Hasan S, MQ memang piawai dalam hal komunikasi. Detil dan ‘nyelekit. Saya ingat saat era Pilpres 2014 lalu, dimana relawan saat itu mendesak agar PDIP segera ‘mencapres’kan Jokowi, selain aktor Roy Martin, MQ juga sangat getol untuk ini.

Disebuah foodcourt SCBD – Jakarta Pusat saat bertemu, MQ mengatakan , “Relawan harus kerja keras, karena sudah teruji secara statistik, PDIP akan menang jika Jokowi dideklarasikan sebelum Pemilu Legislatif,. Dan efek ke perolehan suara PDIP di Pileg nanti lebih besar dan terasa. Jika terlambat, maka PDIP bisa gagal mengejar target 20%”. Dan untunglah Jumat (14/3/2014), PDIP pun mencapreskan Jokowi. Hasilnya?, Jokowi-JK menang telak 53%.

Teman teman relawan, awalnya MQ adalah pendiri Direktur Eksekutif Lembaga survei – Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala sejak thn.2006 lalu.
Ditengah pro-kontra Pilpres 2024 lalu, MQ pun jauh hari mengatakan jika pasangan Prabowo-Gibran akan menang telak.

MQ mengatakan Pilpres 2024 akan tetap satu putaran, untuk mencapai target kemenangan pilpres dalam sekali putaran, dia menekankan perlunya langkah-langkah strategis dari para pendukung dan simpatisan Prabowo-Gibran. Salah satu langkah tersebut adalah mengoptimalkan komunikasi dan sosialisasi kepada relawan atau pendukung Jokowi.
Sebelumnya, MQ menggagas lahirnya grup relawan Jokowi–Prabowo 2024 (Jokpro2024), tujuannya karena MQ melihat ada polarisasi politik di tahun 2024 yang lebih kuat dibandingkan 2014 dan 2019. Maka solusinya menggabungkan Jokowi-Prabowo.

Terakhir sejak menjadi Relawan Jokowi thn.2014, pintu komunikasi dengan Kantor Staf Presiden sejak era Jenderal TNI Purn LBP demikian hangat khususnya era Kastaf Jenderal TNI.Purn. Moeldoko, baik formal atau tidak, sesekali ada giat juga di rumdis Menteng, Jakpus. Komunikasi dua arah terjalin baik, bahkan secara guyon pak Moeldoko kerap mengatakan karena KSP adalah lembaga non-tekhnis maka hanya ‘serupa tukang totok darah’ jika ada permasalahan yang disampaikan relawan. Apakah harus ada ‘judicial review?. Semoga melalui MQ budaya ini kembali dihidupkan.Aamiin YRA.
(Red-01/Foto.ist)