Koranprabowo.id, Desa :
Kampung halaman saya di Kec. Curup Utara, Kab. Rejang lebong, Prov. Bengkulu berpenduduk lebih dari 19.300 jiwa merupakan pemekaran dari Kecamatan Curup, berdasarkan Perda Kab. No. 5 Tahun 2005 yang ditetapkan tanggal 5 September 2005, yang kemudian dimutakhirkan dan diubah ada tahun 2010 menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Nomor 4 Tahun 2010.

Kecamatan ini luasnya sekitar 59,18 km (5.918 hektare), setara dengan 3,9% luas kabupaten,dan terluas ke-11 dari 15 kecamatan di Rejang Lebong. Dengan 2 kelurahan (Dusun Curup dan Tunas Harapan), dan 12 desa (Batu Dewa, Batu Panco, Dusun Sawah, Kota Pagu, Lubuk Kembang, Pahlawan, Perbo, Seguring, Suka Datang, Tabarenah, Tanjung Beringin dan Tasik Malaya)
Daerah ini berada di pedalaman dan sepenuhnya merupakan kecamatan terkurung daratan. Bagian hulu Sungai Musi melalui daerah ini, melintasi Seguring, Taba Renah, Suka Datang, Lubuk Kembang, dan Dusun Sawah, sebelum terus mengalir ke kecamatan Curup Selatan dan Kabupaten Kepahiang.

Potensi utama Kecamatan Curup Utara terletak pada sektor pertanian, khususnya hortikultura dan perkebunan, didukung oleh kondisi geografis dataran tinggi yang kaya akan sumber daya air dan tanah subur. Keberadaan air terjun seperti Air Terjun Batu Betiang , dsb menunjukkan adanya potensi wisata alam yang bisa dikembangkan dan dikelola dengan lebih baik lagi. Termasuk potensi hutan, sungai, atau desa wisata.

Pengembangan potensi pertanian dan pariwisatanya ini memang memerlukan inovasi dan strategi yang tepat, mulai dari pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan, pengembangan infrastruktur pariwisata, hingga promosi potensi lokal untuk menarik investasi dan wisatawan.
Yang terakhir, Limbah pertanian dan peternakan sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, dan disebagian tempat malahan sudah mulai menimbulkan dampak negatif. Pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik akan memberikan nilai tambah terhadap kelangsungan usaha tani dan sekaligus mengatasi masalah dampak lingkungan dan ini bisa dilakukan oleh BUMDes disetiap desa yang ada, itu pun kalau mau.
(Foto.ist)
