Koranprabowo.id, Simalungun, Parekraf :
Tari Tor-Tor Somba (Sombah/Sembah) merupakan tari tradisi dari Batak Simalungun yang lahir dari dalam Istana Kerajaan Simalungun sebagai ungkapan rasa hormat yang ditujukan untuk masyarakat Simalungun. Kajian seni ini diambil dari hasi penelitian penulis bernama Desy Wulan Pita Sari Damanik;dalam rangka meraih gelar Magister Seni dalam kompetensi Pengkajian Tari di PPS ISI Yogyakarta tahun 2021 lalu

Kata penulis , Tor-tor Sombah menjadi identitas masyarakat Simalungun dan sudah dibuatkan patennya. Tarian ini tergolong unik karena menekankan keseimbangan dan kestabilan langkah kaki dan gerak tubuh pada saat melakukan ‘gerakan sembah’.
Tortor dalam bahasa Indonesia berarti tari (Manortor). Namun, tortor memilki arti yang mendalam pada setiap acaranya, hal itu di karenakan tortor berguna sebagai media komunikasi bagi acara-acara yang berkaitan dengan kepentingan agama dan adat seperti upacara kematian, pernikahan, kelahiran dan lain-lain.

Aksi Presiden Jokowi menari tortor di pesta pernikahan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar pada Sabtu (25/11/2017) menuai banyak pujian
Pada upacara pernikahan Simalungun, pihak yang disambut dan diberi penghormatan ialah pihak tondong, tondong itu sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tondong jabu (saudara laki-laki dari ibu kita), tondong pamupus (saudara laki-laki dari nenek kita), dan tondong bona (saudara laki-laki dari nenek ayah kita). Selain memberi penghormatan terhadap tondong, pihak suhut bolon (yang mempunyai pesta atau upacara beserta seluruh saudara yang masih memiliki hubungan keluarga) harus membawa uang dengan nominal enam, dua belas, dan dua puluh empat di tutup dengan daun sirih dan diletakan diatas tampah/talam, hal ini dilakukan untuk memberi penghargaan terhadap tondong.
Tari tortor /Manortor dalam budaya Batak hanya sekelumit dari kekayaan khazanah budaya tanah air yang perlu dilestarikan. Apalagi banyak mengandung makna dan petuah positif untuk menjalani kehidupan. Maka jangan lagi terjadi sebagaimana tahun 2012 lalu dimana Malaysia mengklaim Tor Tor dan Gordang Sambilan dari Mandailing, Sumatera Utara, sebagai budaya mereka. Dan bagaimana bisa mereka seperti itu sedangkan Tor Tor jelas merupakan budaya Batak yang sudah hidup dan berkembang selama berabad-abad.
‘Paham?
(Vien Siregar/Julwed Manullang-foto/video.ist-repro)





https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737
