Koranprabowo.id, BelaNegara, HotNews :

Diantara tuntutan pendemo di Surabaya (27/3) lalu dari 8 poin ada yang menarik yaitu Tarik Seluruh Militer Dari Tanah Papua, ini bijimane cuy. Sederhananya , disaat macet lalu-lintas atau ada tawuran pasti yang kita salahkan adalah ‘polisi. Mana Polisi?. Jadi bijimana militer ditarik dari Papua?, Mikir.

Nah, biar ‘nggak’ gagal paham baca dulu ya.

1.Jumat (21/12/2018), Presiden Jokowi di Istana Jakarta mengumumkan jika PT. Freeport Indonesia telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Indonesia kini resmi menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia telah beralih ke PT Inalum (Persero) dan sudah lunas dibayar.

2.Rabu, 25 September 2024, diumumkan oleh DPRD Papua mewakili pemerintah pusat jika Dana Otonomi Khusus yang diterima Pemprov Papua pada tahun 2025 mencapai sebesar Rp 547,11 miliar atau menaik dari Rp 480,248 miliar di tahun 2024.

Dana Otsus itu pertama kali diberikan melalui UU Nomor 21 Tahun 2001 sekitar Rp.1,2 triliun , setiap tahun dana ini diprioritaskan untuk Bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan penunjang lainnya.

Angka kemiskinan di Papua tahun 2010-2014 lebih dari 928.000 jiwa, di perkotaan mencapai 43,48% dan 44,71% di perdesaan. Tahun 2024 , diakhir jabatan Presiden Jokowi kemiskinan tersisa 915,15 ribu jiwa.

Pada Agustus 2014 pengangguran mencapai angka 19.988 orang dari jumlah penduduk > 3,6 juta, tahun 2024 tersisa 2,67% dari jumlah penduduk Papua > 4,52 juta jiwa.

3.Jumat, 21 Maret 2025, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) pimpinan Elkius Kobak membunuh 6 guru hingga tewas di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Bahkan beredar isu korban diduga dibunuh dan dibakar oleh OPM ketika berada di dalam gedung sekolah.

4.Kemarin, Rabu 27/3/2025, Satuan Tugas (Satgas) Yonif 512/QY Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggerebek markas yang diduga milik kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Dalam penggerebekan tersebut, TNI menemukan ladang ganja seluas 5.000 meter persegi dengan ratusan batang ganja siap panen.

Dan, hal ini diakui oleh Komandan Satgas Yonif 512/QY, Letkol Inf Andi Kusuma, tanaman ganja telah mencapai 1,5 hingga 2 meter. Selain itu, di lokasi tersebut juga ditemukan sejumlah barang bukti lainnya, seperti tiga panel surya dan satu bendera Bintang Kejora.

Semua prestasi kerja itu karena ada TNI/Polri sebagai garda keamanan terdepan.

‘Yakin lu militer ditarik dari Papua?

‘Siapa sponsor mereka?,

‘Mikiiiirrrr..

(Red01/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?