Koranprabowo.id, OPINi:

Central Intelligence AgencyCIA  adalah salah satu badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat. Sebagai lembaga eksekutif, CIA berada di bawah Direktur Intelijen Nasional  (DIN/DNI) sejak thn.1947 yang diakui CIA bukanlah organisasi penegak hukum. Akan tetapi, bekerja sama dengan Komunitas Intelijen, Departemen Pertahanan, dan lembaga penegak hukum dalam berbagai isu rumit, mulai dari kontraintelijen hingga kontraterorisme. Saat itu Direktur CIA sejak  23 Januari 1946 – 10 Juni 1946 dijabat oleh Laksamana Muda Sidney Souers, AL AS Cadangan.

Sidney  adalah seorang mantan perwira intelijen militer Amerika juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Dewan Keamanan Nasional AS , dan merupakan penasihat dekat dan tepercaya presiden Harry S. Truman saat itu. Meskipun menjadi pemegang jabatan pertama Direktur Intelijen Pusat, dia kemudian ijin mundur untuk fokus  ke karier bisnis sipilnya, dan kemudian dilanjutkan Letnan Jenderal Hoyt S. Vandenberg hingga tahun 1947 . Dan saat ini Direktur CIA dijabat oleh  William J Burns, mantan Wamenlu AS  Thn.2011–2014, sejak thn.2021 lalu, era Presiden Joe Biden

AMERIKA & SUKARNO

Dalam buku “The Incubus of Intervention, Conflicting Indonesia Strategies of John F Kennedy and Allen Dulles” yang dibedah di LIPI tahun 2017 lalu disebut jika  pemberontakan PRRI di Sumatera dan Permesta di Sulawesi sebagai bagian dari taktik CIA untuk ‘mengecoh’ militer saat itu sebelum menghancurkan PKI dan Sukarno. Namun  Tim Weiner dalam buku “Membongkar Kegagalan CIA”, mengatakan niat CIA  menyingkirkan Sukarno  telah ada sebelum tahun 1950-an dan terealisasi setelah kesepakatan dalam  laporan  9 September 1953 dimana disebutkan bahwa Sukarno semakin dekat dengan komunis dan akan  menakutkan AS.

Kemudian apa yang dilakukan Sukarno?, beliau malah ‘menemui’ Presiden Eisenhower dan Wakil Presiden AS Richard Nixon  thn.1960 lalu  , bukan untuk meyakinkan /mengemis kepada AS, namun meminta agar AS & seluruh rakyat Amerika TIDAK termakan isu musuh politiknya.  “Aku, Sukarno,  tidak pernah risau terhadap komunisme. Aku bukan komunis. Percayalah, akan segera aku ringkus mereka kalau berani berbuat macam-macam,” kata Richard Nixon kepada media saat itu.

Namun CIA tetap melanjutkan rencananya untuk menyingkirkan Sukarno dari kursi Presiden RI. Direktur Dinas Keamanan Bersama (Mutual Security Agency) Harold Stassen memberikan masukan kepada Richard Nixon juga kepada Menteri Luar Negeri John Foster Dulles dan Direktur CIA Allen Dulles agar memikirkan pergantian rezim di Indonesia. Rezim Sukarno menurut CIA sangat buruk. Bahkan direncanakan akan ada pembunuhan kepada beliau  di musim semi tahun 1955. Skema  CIA pun dimatangkan berupa  menyusupkan agen CIA cantik ke istana hingga memproduksi film porno mirip Sukarno. dan …. wajar….. jika penduduk bumi ini menyetujui bahwa kejatuhan beliau melalui G30S/PKI ada peran CIA disana.

Sukarno malah meledek AS  dengan meneruskan hubungan baiknya dengan Uni Sovyet (Rusia) , Hubungan harmonis kedua negara mulai berkembang ketika usai Perang Dunia II. Pada 1950, Indonesia dan Uni Soviet menjalin hubungan diplomatik. Soviet membutuhkan sekutu setelah perang, sedangkan Indonesia berupaya mencari dukungan demi menghilangkan bekas-bekas penjajahan Belanda juga intervensi AS. 

Sukarno tetap menjalan politik LN bebas aktif bahkan Indonesia mempelopori Gerakan Non Blok (GNB) di Beograd, Yugoslavia. Inilah yang membuat PM Nikita  Khrushchev semakin dekat dengan Soekarno  bahkan Sukarno mendapatkan dukungan penuh  senjata dsb dalam pembebasan Irian Jaya (Papua) lalu

Juga dengan Tiongkok/China, Sukarno pun tetap dekat dan hangat,  khususnya periode 1949-1965, seolah mereka tengah berbulan madu dalam segala hal sekaligus untuk mematahkan upaya AS kepadanya. Bahkan upaya pembunuhan kepada  Perdana Menteri Tiongkok Zhou En Lai  menjelang kehadirannya di Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung  18-25 April 1955 adalah salah satu upaya AS dan sekutu untuk itu, untungnya Zhou selamat dari pengeboman atas pesawat yang akan dinaikinya ke Bandung dan tetap hadir di KAA tersebut bahkan satu hari sebelum acara. Hal ini sengaja dilakukan agar  Zhou banyak waktu bertemu dengan Sukarno dan  ‘jelong-jelong di Bandung sambil cari cemilan-cepuluh.

‘Eheheheh..

Kalau pun Rezim Soeharto menganggap Cina  penyokong  PKI  yang dituding sebagai dalang peristiwa Gerakan 30 September (G30S) bahkan menarasikan membantu 100.000 pucuk senjata kepada PKI , bagi kita yang bodoh , itu bukan sesuatu yang penting dalam termasuk tudingan Sukarno terlibat dalam G30S/PKI. ‘Cape deh.

AMERIKA & JOKOWI

Sebelum wafat tahun 2021 lalu ayahanda –  alm.HMU.Suwendi pernah mengatakan jika Menlu Retno Marsudi , LBP , Wiranto, Hendropriyono cs dsb yang sangat strategis di era pemerintahan Presiden Jokowi sejak thn.2014-2024 lalu, Jokowi mendapatkan informasi detil yang juga ‘disumbang’ oleh mitra politik Jokowi di LN. Isu HAM  beberapa kali sempat jadi ‘tahu bulat dadakan’ sebagai alat melengserkan Jokowi apalagi  beliau mampu  menguasai Freeport kembali thn.2017 setelah 51 tahun dikuasai AS dan sekutunya, dsb.

Namun isu HAM tidak mempan bahkan era Pilpres 2014 , 2019 dan 2024 ‘menyasar’ kepada sosok Prabowo Subianto  yang akan ikut Capres karena dikaitkan dengan Mei 1998 , suasana memang sedikit gaduh namun Jokowi tetap menjalin komunikasi  baik dengan keluarga korban Trisakti ,dsb. Termasuk dengan Prabowo Subianto. Ini yang mereka tidak pahami , hubungan emosional Jokowi dan Prabowo pun malah makin lekat. Seperti amplop dan perangko. ehehe.

Gagal memecah kedekatan Jokowi-Prabowo, ujug – ujug’ bermunculan logo dan bendera – bendera berlambang PKI  menjelang Pilpres 2014 dan 2019 lalu kemudian muncul pula narasi menyudutkan bahwa PKI ada  dibelakang Jokowi. Prabowo dan nasionalis lainnya semakin paham ada kekuatan besar yang akan merusak NKRI.

Duta besar AS di Indonesia yang pindah dari Korea Selatan  – Sung Yong Kim ke DPP adalah pakar menghadapi komunis, yang juga ‘ujug-ujug’ menemui petinggi PKS (15/2/2023) lalu, Jokowi-Prabowo tepuk jidat. Mereka memhami ada kekuatan lain yang akan mendukung capres lain khususnya di Pilpres. Narasi yang berkembang dan dikembangkan adalah akan munculnya capres yang akan melawan komunis sekaligus melengserkan Jokowi sebelum Oktober 2024. Nyatanya, ‘empret, ehehe.

Jauh hari , Prabowo juga mengaku sering difitnah Tak hanya Jokowi dan keluarganya. Prabowo juga mengaku dirinya sering diejek, dihina dan difitnah oleh pihak-pihak yang tidak menyukainya. Bahkan timses capres lain me,framing kasus lama Prabowo & Mei 1998 sebagai alat jualan sekaligus membenamkan Prabowo – Gibran. “Saya sering diejek, saya sering dihina, saya sering difitnah tapi saya menahan diri. Saya menahan diri, saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa, yang benar adalah benar, yang tidak benar adalah tidak benar,” ujar Prabowo saat kampanye di Lapangan Mandala, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (25/3/2019).

SUKARNO, JOKOWI & PRABOWO

…Wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama’al-muḥsinīn, Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69)

 Allah SWT memberi janji kepada orang-orang mukmin. Dan orang-orang berjihad dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan membela agama-Nya semata hanya untuk mencari keridhaan Kami. Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
………

‘Paham ya kemana arah tulisan ini?

‘Semoga Presiden Prabowo, Jokowi dan – Gibran selalu dilindungi Allah SWT – Tuhan YME dalam segala hal

sehingga akhir jabatan tahun 2029 mendatang. Dan kami selaku relawannya akan selalu ada dibarisan terdepan.

aamiin yra.

(Red-01/foto.ist)

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?