Koranprabowo.id, Istana&Kabinet :

Kehadiran Sekolah Rakyat (SR) yang digagas Presiden Prabowo melalui Kemensos RI mulai viral, banyak pertanyaan mengikutinya. Yang jelas SR bukan untuk menggantikan sekolah-sekolah yang sudah ada, tetapi justru melengkapi dan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang belum bersekolah. Pemetaan daerah dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa SR tidak mengambil jatah sekolah lain, melainkan hadir di lokasi yang memang membutuhkan intervensi pendidikan.

Kemensos RI , bukan Kemendiknas ya, selaku pengelola akan mendirikan SR jenjang SMA terlebih dahulu baru kemudian akan diikuti oleh pendirian SR selevel SMP dan SD. Pendanaannya dari APBN dan dana CSR swasta. Diperkirakan alokasi dananya mencapai Rp.100 miliar per lokasi

Salah satu prinsip utama dalam pendirian SR adalah menjangkau anak-anak yang selama ini belum memiliki akses ke sekolah, baik karena kendala ekonomi, geografis, maupun faktor sosial lainnya. sebagaimana tercantum dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah Rakyat ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026 untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA). Pemerintah menargetkan mengoperasikan sebanyak 100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada 2025.

Sekolah Rakyat hadir untuk melengkapi, bukan meniadakan sekolah yang sudah ada. Fokus kita adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar. Sekolah Rakyat juga tidak akan mengganggu sistem pendidikan yang sudah berjalan, tetapi justru menjadi solusi bagi daerah-daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi. Pemetaan dilakukan berdasarkan tingkat kemiskinan dan jumlah anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan, sehingga SR bisa hadir di tempat yang paling membutuhkan.

Dan guna menjaga kesinambungan dan keberlanjutan program, guru dan tenaga pendidik akan direkrut dari daerah sekitar sekolah. Selain itu, kepala sekolah akan berperan sebagai project manager di setiap titik pendidikan, memastikan efektivitas pembelajaran serta keterlibatan masyarakat dalam mengelola sekolah.

Agar siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan belajar, program matrikulasi selama satu bulan akan diterapkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Dan guru yang terpilih akan menjalani pelatihan khusus dengan fokus pada social empathy, sehingga mereka mampu mendidik dengan pendekatan yang lebih inklusif dan memahami kebutuhan anak-anak yang datang dari berbagai latar belakang sosial.

Dengan strategi yang terstruktur dan pendekatan yang berbasis kebutuhan masyarakat, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam mempercepat pemerataan pendidikan di Indonesia. Program ini tidak bertujuan untuk menggeser atau menggantikan sekolah yang sudah ada, tetapi justru menjadi pelengkap dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan mereka.

(Red-01/Foto.ist)

@koranjokowi.com

@koranjokowi

HOME

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?