Koranprabowo.id, HotNews :
PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) yang ‘diduga’ punya andil di pagar laut Bekasi merasa dipermalukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atas penyegelan pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi (15/1) lalu. “Perusahaan kami dipermalukan, seolah (pembangunan alur pelabuhan) liar. Ini yang enggak bisa kami terima,” kata kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara,SH,MH waktu lalu bahkan kliennya tidak asal membangun pagar laut atau alur pelabuhan di perairan Kampung Paljaya.

Singkat ceritera kliennya itu ada kesepakatan perjanjian kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat bahkan diminta membangun sarana dan prasarana, toko, perbaikan jalan, kantor DKP, supaya (alur) pelabuhan ini jadi. Maka kliennya merasa ‘dipermalukan KKP

Namun dibeberapa media disebutkan hal ini dianggap baik oleh para nelayan setempat karena pagar laut itu kata mereka ‘sangat mengganggu aktivitas nelayan tradisional.
Koranprabowo.id pun mencatat adanya tanggapan balik dari Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan KKP – Halid Yusuf dengan mengatakan, kementeriannya akan menginvestigasi lebih lanjut mengenai keberadaan pagar laut di Bekasi. Karena kalau pun sudah ada ijin belum tentu tidak melanggar.
Beredar isu pula bahwa pihak PT.TPRN akan mengadukannya ke DPRRI atas hal ini, dan jika akan bertemu Komisi IV/DPPRI yang membawahi di bidang Pertanian, Kehutanan dan Kelautan. Jangn lupa

‘Ahahahaha…
Hal lain yang masih viral di Bekasi , konon ada SHGB yang dimiliki oleh PT MAN terdiri dari 211 bidang dari luar garis pantai dengan luas 346,382 hektare dan di dalam garis pantai sebanyak 57 bidang dengan luas 73,253 hektare.
Kemudian kasus ini dikaitkan dengan sosok Charles Honoris – kader PDIP dan Wakil Ketua IX DPRRI yang terungkap dari data perubahan dan atau tambahan informasi tentang keterbukaan informasi kepada pemegang saham terkait dengan transaksi material dan transaksi afiliansi PT Modern Realty Tbk. Disebutkan jika William Honoris yang merupakan saudara dari Charless Honoris merupakan Komisaris di PT Mega Agung Nusantara.

Selain PT MAN, SHGB pagar laut juga dimiliki oleh PT CL atau Cikarang Listrindo. PT CL menguasai SHGB sebanyak 78 bidang dengan luas 90,159 hektare di kawasan laut Bekasi, di antaranya sebanyak 57 bidang dengan luas 64,0645 hektare di luar garis pantai laut Bekasi.
Seraya dengan isu pagar laut, jejak digital Charles yang lain juga dibeberkan di jagat maya. Salah satunya soal hubungannya dengan pengusaha Samadikun Hartono. Kedekatan keduanya adalah sebagai keponakan dan paman.
Nama Charles sempat jadi perbincangan pada April 2016 ketika Samadikun Hartono, yang pernah jadi buron kasus BLBI, tertangkap. Kala itu, Charles membantah ada hubungan bisnis dengan pamannya tersebut bahkan Charles mengaku senang pamannya ditangkap, dia sebut sebagai momentum untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Dia lega tak lagi diganggu soal pamannya itu.
‘Semoga semua baik-baik saja ya,om.
(Red-01/foto.ist)





https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737