Koranprabowo,id, IstanaKabinet :
Ketua Komisi IV DPR RI memiliki peran penting dalam mengawasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan). Komisi IV, yang membidangi pertanian, kehutanan, dan kelautan, sering mengadakan rapat kerja dengan Mentan untuk membahas berbagai isu terkait.

Komisi IV berharap kepada Mentan Andi Amran Sulaiman dan jajarannya agar saling dukung dalam hal program OPLAH – Optimalisasi Lahan Nasional karena ini adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo. Tahun 2024 lalu target nasional OPLAH adalah 400 ribu hektar, namun karena berbagai kendala teknis dan koordinasi, tersisa 351 ribu hektar yang bisa dikerjakan. Dari luasan tersebut, hanya sekitar 139 ribu hektar yang terpantau sudah siap tanam hingga Mei 2025. Apakah mampu kita mengejar target OPLAH hingga 3 juta hektar di thn.2025-2029 yad. Pastinya masih banyak yang harus dibenahi, sejak pembukaan lahan rawa lebak dan pasang surut , optimasi lahan, irigasi, dan perkebunan hingga manfaat nyata bagi petani dan kempok tani setempat.

Sesuai SK Menteri Pertanian No.881/Kpts/OT.210/ 12/1988 ditetapkan bahwa kelompok tani berperan dan berfungsi sebagai unit produksi usahatani, kelas belajar, dan wahana kerjasama antara kelompok dengan pihak lain.
Kelompok tani/petani adalah penghasil bahan pangan utama karena mereka yang menanam, merawat, dan memanen tanaman pangan seperti beras, jagung, sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya yang menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari
Kelompok tani memainkan peran penting dalam swasembada pangan dan menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal dan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga

Kegiatan OPLAH rawa nasional sangat membutuhkan peran kelompok tani/petani untuk mengejar target lahan dan produksi , mereka juga patut dilibatkan bukan sekadar urusan ‘tenaga kerja, tetapi juga bagian dari komitmen pemerintah dalam memberi semangat dan keberpihakan kepada petani.
Jika saat ini jumlah poktan nasional telah mencapai 745.049 unit kemudian mereka diberikan hak mengelola lahan rawa min.1 hektar untuk ditanami padi maka akan tercapai 745.049 hektar lahan rawa yang ditanami padi, jika setiap hektar menghasilkan 3 ton padi maka tercapai 2.235.147 ton GKG – Gabah Kering Giling/tahun. Jika semua dilakukan persiapannya sejak tahun 2025 ini idealnya panen GKG tersebut dapat tereaisasi tahun 2026. Sederhana saja.

Kegiatan OPLAH kalau pun dalam hitungan matematiknya ‘sulit namun mengapa tidak baiknya dimulai dengan kesungguhan , untuk tekhnis dan detilnya pastinya Kementan dan Komisi IV/DPRRI lebih handal untuk soal ini. Kita mah apalah atuh. Eheheh.
(Red-01/Foto.ist)



GIBRAN – DEDI MULYADI2029: https://www.facebook.com/groups/1352370806000370
KORANPRABOWO FB : https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737


