‘…Kita punya perjuangan Irian Barat, perjuangan lidah, perang-perangan lidah, rintihan lidah di PBB tidak berhasil. Memang dari tadinya saya telah berkata: PBB itu apa? PBB itu sekadar sekumpulan manusia-manusia. …Di PBB kita beranggar lidah, di PBB kita mengeluarkan argumen ini, argumen itu, alasan ini, alasan itu. Di PBB yang sudah ternyata tidak berhasil. Tetapi sekarang di Irian Barat, di sini Belanda mengadakan “Negara Papua”, Belanda mengadakan “lagu Papua”. Apa yang harus kita perbuat disini? Tidak ada lain, kita disini harus bertindak. Bertindak. Maka oleh karena itu saya sekarang memberi komando kepada segenap rakyat Indonesia. …. Nah, dan apa komando saya? Dengarkan, Saudara-saudara! ….. Komando saya dengan tegas ialah: Gagalkan, hai seluruh rakyat Indonesia, gagalkan pendirian “negara Papua” itu!, Hei seluruh rakyat Indonesia, kibarkan bendera Sang Merah Putih di Irian Barat itu!, demikian kutipan atas Pidato Presiden Sukarno, Yogyakarta, 19 Desember 1961, yang kemudian dikenal dengan pidato Pembebasan Irian Barat, demikian mengesankan & membanggakan.

Maka saya merasa perlu untuk kemudian menyampaikan sedikit informasi mengenai sejarah Papua, karena PAPUA ADALAH INDONESIA, teman-teman.

Presiden Jokowi telah berkunjung 18 kali ke Papua, menjadi Presiden Indonesia yang paling sering menginjakkan kaki ke Bumi Cenderawasih. Oleh sebab itu pula, sejak tahun pertama menjabat, Jokowi langsung membuat serangkaian gebrakan bagi Papua. Misalnya melipat-gandakan pemberian dana otonomi khusus (otsus) sebagai amanat Undang-Undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus Papua.

Beliau juga menyelesaikan banyak pembangunan infrastruktur seperti 3.462 km jalan termasuk Trans Papua, jembatan, bandar udara, pelabuhan peti kemas Depapre, pendidikan, kesehatan, listrik dan air bersih, sampai kepada pembangunan dan modernisasi 15 unit Pos Lintas Batas Negara (PLBN) antara Papua dan negara Papua Nugini. Yang berimbas kepada angka kemiskinan turun dari 26,26 persen menjadi 20,49 persen dan pertumbuhan ekonomi dari 5,38 persen menjadi 21,11 persen thn.2014-2024 lalu..

Mengutip data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, selama rentang 2014 hingga 2024 pundana otsus yang telah diterima berjumlah lebih dari Rp.92,6 triliun. Besarnya jumlah anggaran yang diberikan pada Papua menunjukkan perhatian spesial beliau.

‘Kalau pun ada khilap atas pribadi Presiden Sukarno dan Presiden Jokowi dimasa lalu, mari kita saling memaafkan dan songsong dengan positip pemerintahan Presiden Prabowo – Wapres Gibran di thn.2025-2029. Insyaallah, Damai dihati, damai di Papua dan Damailah NKRI kita, aamiin yra.

https://koranprabowo.id

HOME

https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737

@koranjokowi.com

@koranjokowi

@.koranprabowo.id

@koranprabowo.id

https://koranprabowo.id

Please follow and like us:
error0
fb-share-icon20
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Anda suka dengan berita ini ?