Koranprabowo.id, NTB, Parekraf :.
Desa Wisata Madaprama (atau Mada Prama) yang dibangun antara thn.2020-2021 terletak di Kecamatan Woja, dapat ditempuh sekitar 40 menit dari Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kendaraan bermotor. Akses jalan dari dan menuju desa ini sudah sangat baik karena dilalui oleh Jalan Lintas Sumbawa-Bima. Tuhan menganugerahi Desa Madaprama dengan alam yang indah, dikelilingi oleh kawasan perbukitan hijau dan asri.

Kolam Renang Madaprama menjadi destinasi wisata andalan di Desa Madaprama, di sekitarnya banyak ditumbuhi pepohanan rindang sehingga membuat suasana lebih sejuk. Sesekali kawanan monyet ekor panjang berkeliaran di area ini. Terdapat dua kolam renang, masing-masing untuk anak-anak dan dewasa. Fasilitas yang disediakan pun cukup lengkap, mulai dari kamar mandi hingga musholla untuk ibadah.
Tapi, ….itu semua dahulu…….. hanya ceritera dan kenangan lama.
Mengapa?, karena , kini, obyek wisata MADAPRAMA hanyalah kenangan dan rasa keprihatinan itu maka saya ungkapkan kepada Drs. H. Abdul Haris , mantan Ketua KNPI Kab.Dompu, mantan Kadis Pariwisata Kab.Dompu, mantan Asisten II Kab.Dompu tahun 2005 – 2007 lalu. Khususnya saat beliau menjabat Kadis Pariwisata Kab.Dompu.
Kepada Koranprabowo.id, beliau memberikan catatan tentang beberapa hal khususnya dalam ikut serta bangkitnya sektor wisata Kab. Dompu sebagaimana Asta Cita Presiden Prabowo thn.2024-2029
1.Keprihatinan atas aset daerah yang terbengkalai menunjukan ketidak-seriusan banyak pihak.
2.Awal dibangun mempunyai tujuan mulia
-Untuk menyelamatkan hutan lindung dan pohon kemiri di atas puncak Madaprama.-
-Menghidupkan Usaha kecil masyarakat di Daerah kawasan Obyek Wisatawan Madaprama.-
-Melibatkan anak- anak generasi muda yang selalu membuat keonaran atau kekacauan di seputar Obyek Wisata Madaprama.-
-Menyelamatkan sumber Mata Air di seputar Obyek Wisata Madaprama.-
-Sebagai sumber PAD Dompu dengan pendapatan hasil di setiap Minggu.-

Saya pun meminta tanggapan PimRed atas hal ini, “Mantan Kadispar, Drs. H. Abdul Haris pastinya merasa sedih melihat semua ini, dan ini telah mewakili sebagaimana lainnya. Revitalisasi sebagaimana banyak dilakukan para kepala daerah adalah solusi kedepan, bisa bekerja-sama dengan swasta dsb kalau soal anggaran. Apapun, obyek wisata ini telah memberikan andil bagi APBN dan PAD provinsi dan kabupaten , jangan sampai masyarakat menyebut sebagai ‘Cucian kotor di thn.2025-2029, habis manis sepah dibuang…” tutup PimRed melalui seluler sore tadi (9/3)

Dan, saya selain putra daerah juga dari Koranprabowo.id Kab.Dompu memohon kepada Bupati terpilih Kab.Dompu – Bambang Firdaus, SE , Wakil Ketua satu DPRD Kab.Dompu – Kurnia Ramadhan SE dan para anggota Komisi 3/DPRD Kab.Dompu agar melakukan yang terbaik bagi aset pemkab ini ,Aamiin YRA.
(Nas/Foto.ist)






