Koranprabowo.id, Parekraf :
Dalihan Na Tolu adalah filosofi hidup dan sistem kekerabatan dalam masyarakat Batak. Dalihan” berarti tungku, dan “Na Tolu” berarti tiga, sehingga Dalihan Na Tolu diterjemahkan sebagai “tungku yang tiga”.
Tiga aspek ini membentuk kerangka dasar dalam mengatur hubungan sosial dan kekerabatan dalam masyarakat Batak Toba. Filosofi ini menjadi pedoman hidup dan cara pandang masyarakat Batak Toba dalam berinteraksi dengan sesama.

Ada tiga hal yang penting bagi berjalannya Dalian na tolu yaitu :
1.Somba Marhula-Hula (Menghormati Keluarga Ibu): Menghormati dan menghargai keluarga istri (marga ibu).
2.Elek Marboru (Bersikap Lembut pada Saudara Perempuan): Bersikap ramah dan lemah lembut terhadap saudara perempuan (boru).
3.Manat Mardongan Tubu (Berhati-hati Terhadap Sesama Marga): Menjaga hubungan baik dan saling menghormati dengan sesama marga (dongan tubu).

Tiga aspek tersebutlah yang menjadi pedoman dalihan Dalihan Natolu dasar filosofi hidup suku Batak Toba sampai saat ini akan tetapi seiring dengan waktu sudah mulai terkikis dimakan jaman inilah yang seharusnya kita terapkan dalam berkehidupan yang sekarang.
(JS/Foto.ist)







