Koranjokowi.com, LovePolri :
Teman-teman relawan Jokowi, Prabowo & Gibran dimana saja berada. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri sejak tanggal 27 Januari 2021, menggantikan Jenderal Idham Azis. Ia adalah Kapolri beragama Kristen Protestan kedua dalam sejarah setelah Widodo Budidarmo (1974–1978), dan Kapolri termuda kedua dalam sejarah saat dilantik (51 tahun, 267 hari).
Karirnya moncer – moncer saja baik sejak era Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo sekarang, kalau pun November 2024 lalu ,Deddy Sitorus – PDIP mengeluarkan pernyataan tendensius yakni mendesak agar Listyo Sigit dicopot karena menjadi “Syahwat Kekuasaan Jokowi “dan diduga tidak menjaga netralitas dalam pilkada 2024. Selain itu, Deddy juga meminta Presiden Prabowo Subianto mencopotnya sebagai Kapolri.

Kepada media Deddy saat itu mengatakan bahwa pemilu di Indonesia, termasuk pilkada, penuh kecacatan karena ulah Joko Widodo atau Jokowi. “Budaya politik buruk ini kami menamakan sebagai budaya Jokowisme, karena bermula pada saat seorang penguasa bernama Jokowi dengan segala cara, dengan segala kekuasaan yang dimilikinya, melakukan upaya-upaya untuk menghasilkan pemilu sesuai keinginannya,”
Deddy juga mengatakan muncul gerakan ‘Partai Cokelat’ yang bergerak berdasarkan komando, dan orang yang paling bertanggungjawab di balik itu adalah Kapolri Listyo Sigit.
Bagi kita sebagai relawan Jokowi, Prabowo dan Gibran selayaknya Deddy tidak perlu seperti itu, bukankah PDIP mempunyai kursi terbanyak di DPRRI thn.2024-2029 dengan 25.3 juta suara dan 110 kursi di DPRRI. Mengapa panik?, Itu sudah ada saluran politiknya kalau mau cerdas.
‘Hadang Kapolri di Senayan, nggak usah ribeut, ded.

Teman-teman. Jika Listo menjabat Kapolri sejak tgl. 27 Januari 2021 berarti tgl. 27 Januari 2025 lalu beliau sudah menjabat 4 tahun sebagai Kapolri, dan terbukti masih dipercaya Presiden Prabowo sampai saat ini. Dan, prilaku Deddy itu sulit dilupakan oleh lebih dari 412.800 anggota Polri seluruh Indonesia termasuk keluarganya.

Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si, Irjen Pol. Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imron M.Si, Brigjen Pol Mardiyono S.IK. M.Si dan Irjen Pol. Martinus Hukom S.IK, M.H.
Tudingan Deddy untuk mencopot Kapolri dan menyebut ‘Partai Cokelat’ kepada Polri sebagai tindakan bar-bar. Irasional dan tidak relevan. Apalagi disertai ‘ajakan’ kepada publik agar Polri di bawah TNI atau Mendagri. Kini, apa yang telah dilakukan Deddy seolah ‘kentut’, tapi berbau untuk diri sendiri.
‘Ahahaha.
(Red-01/foto.ist)




https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737